MADRID, Radio Bharata Online - Organisasi Pariwisata Dunia/ World Tourism Organizatio (UNWTO) pada Kamis (24/02/2023) memuji pentingnya pembukaan kembali Tiongkok untuk pariwisata, mengingat pentingnya negara itu bagi pasar pariwisata global.
Dilansir dari China.org.cn pada Jumat (25/02/2023) menurut UNWTO, pembukaan kembali Tiongkok merupakan 'bagian yang hilang' dalam pemulihan pariwisata dunia setelah krisis terburuk dalam sejarahnya.
Seperti di ketahui, Pada tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19, Tiongkok menjadi pasar wisata outbound terbesar di dunia. Turis Tiongkok melakukan 166 juta perjalanan internasional, dan menghabiskan 270 miliar dolar AS (sekitar Rp4,1 kuadraliun), sebagian besar di tujuan di negara berkembang, menurut data UNWTO.
Sejauh ini hampir 3 triliun dolar AS pendapatan turis hilang secara global antara tahun 2020 dan 2022 karena pandemi. Oleh karena itu, organisasi tersebut mengatakan pencabutan pembatasan perjalanan Tiongkok akan menguntungkan seluruh dunia.
UNWTO menyebut, warga Tiongkok melakukan 6 miliar perjalanan domestik pada tahun 2019, seraya menambahkan bahwa pariwisata adalah pendorong utama lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, termasuk bagi masyarakat pedesaan di Tiongkok.
Efek trickle-down dari pembukaan kembali Tiongkok juga akan menguntungkan sektor ekonomi lainnya, membantu menciptakan dinamisme yang lebih besar di tingkat lokal, nasional dan global, kata UNWTO.
Delegasi dari UNWTO, yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Zurab Pololikashvili, melakukan perjalanan dari ibu kota Spanyol Madrid ke Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur, untuk menghadiri acara merayakan pembukaan kembali China untuk pariwisata. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China Hu Heping bertemu dengan delegasi di Hangzhou pada hari Jumat.(China.org.cn)