Rabu, 6 Desember 2023 11:44:2 WIB

Investor Asing Optimis terhadap Manufaktur Kelas Atas Tiongkok
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Eloi Guenet, Manajer Umum Saint-Gobain Sekurit (Shanghai) - CMG

Shanghai, Radio Bharata Online - Perusahaan-perusahaan asing berharap untuk terus berinvestasi di sektor manufaktur kelas atas Tiongkok, mengingat keterbukaan, pertumbuhan konsumsi, dan peningkatan industri di negara tersebut.

Data Kementerian Perdagangan Tiongkok menunjukkan bahwa investasi asing langsung ke industri manufaktur Tiongkok tumbuh 1,9 persen tahun ke tahun menjadi 283,44 miliar yuan (sekitar 620 triliun rupiah) dalam sepuluh bulan pertama tahun 2023, sementara investasi di sektor manufaktur berteknologi tinggi melonjak 9,5 persen secara tahunan.

Tertarik dengan produksi yang efisien dan berskala besar, raksasa industri Prancis Saint-Gobain berinvestasi di pabrik kaca di Shanghai, Tiongkok timur, sekitar dua dekade yang lalu. Eloi Guenet, Manajer Umum Saint-Gobain Sekurit (Shanghai), mengatakan bahwa pabrik ini memproduksi sekitar 2 juta set kaca otomotif paling modern setiap tahunnya.

"Pabrik Shanghai adalah salah satu pabrik terbesar di seluruh dunia. Kami menyebutnya sebagai 'pabrik besar' di grup kami. Kami telah memproduksi lebih dari 100 juta suku cadang sejak pabrik ini diluncurkan 20 tahun yang lalu," katanya.

Guenet menambahkan bahwa tiga lini produksi telah dilengkapi di pabrik dan sebagian besar tugas di lini produksi sekarang ditangani oleh robot.

Sementara itu, lebih dari setengah juta barang keluar dari lini produksi di pabrik grup kosmetik Jerman, Beiersdorf, setiap harinya.

Lei Kaiting, Manajer Umum Urusan Korporat di bawah Beiersdorf Tiongkok, mengatakan bahwa pabrik di Shanghai merupakan pusat global untuk pusat penataan rambut dan pembotolan perusahaan. Pengisian dan pengemasan di sana juga telah bergerak cepat menuju otomatisasi penuh.

"Kami pertama kali membangun pusat produksi ini dan kami memiliki pusat distribusi tentu saja dan kemudian kami menambahkan pusat inovasi ini. Ide-ide datang dari pusat inovasi. Anda dapat melihatnya sebagai semacam potongan sampel dan akan dikirim ke laboratorium percontohan yang ada di lantai tiga pusat produksi ini. Setelah bisa diindustrialisasikan, akan disetujui oleh proses kami dan akhirnya akan diproduksi di bengkel lantai satu dan dua ini," kata Lei.

Didorong oleh pesatnya perkembangan manufaktur kelas atas di Tiongkok, kedua perusahaan multinasional ini menetapkan target pertumbuhan yang ambisius.

"Dalam lima tahun ke depan, kami harus mengakumulasi investasi 150 juta RMB (sekitar 325 miliar rupiah) di sini hanya untuk pabrik ini. Kecepatan pasti penting. Selalu (penting). Selain kecepatan, kami juga memiliki rantai pasokan yang sangat matang. Di sini kami juga telah melihat banyak inovasi dalam pengemasan dan lain-lain, yang berasal dari Tiongkok," kata Lei.

"Kami benar-benar ingin pabrik ini menjadi yang pertama yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan semua bagian yang inovatif dan bagian yang paling rumit diproduksi di sini, di pabrik di Shanghai. Dengan inovasi yang masuk, pertumbuhannya terutama terjadi pada kompleksitas daripada jumlah barang," tambah Guenet.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner