Senin, 14 Oktober 2024 15:53:48 WIB

Tiongkok Rilis Rencana untuk Dukung UKM dengan Rampingkan Layanan dan Tingkatkan Pembiayaan
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Luo Wen, Kepala Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Regulator utama Tiongkok pada hari Senin (14/10) mengumumkan serangkaian langkah terperinci untuk lebih meringankan beban perusahaan dan meningkatkan dukungan bagi usaha kecil dan menengah (UKM).

Langkah-langkah khusus tersebut mencakup penanganan kesulitan praktis yang mengganggu entitas pasar kecil dan mikro dalam produksi dan operasi serta akan terus meningkatkan bantuan yang ditargetkan dan dibedakan untuk bisnis milik perorangan, kata Luo Wen, Kepala Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar, dalam konferensi pers di Beijing pada hari Senin (14/10).

Menurutnya, pemerintah Tiongkok akan berusaha untuk secara efektif meringankan beban perusahaan dan melakukan lebih banyak upaya untuk mengurangi biaya transaksi kelembagaan.

"Kami akan dengan giat memajukan reformasi layanan pemerintah satu atap, mendorong layanan bagi perusahaan untuk beralih dari 'banyak tempat, banyak jendela, dan banyak waktu' menjadi 'satu tempat, satu jendela, dan satu waktu'. Kami akan melakukan upaya yang lebih besar untuk mengurangi beban perusahaan dan melakukan inspeksi khusus dan pemeriksaan acak pada biaya ilegal yang dikenakan pada bisnis dengan fokus pada badan penagihan utama dan sektor industri utama," ujar Luo.

Ia mengatakan departemen pengawasan keuangan akan berupaya meningkatkan upaya mereka dalam mendukung ekonomi riil untuk meringankan kesulitan pembiayaan usaha kecil dan mikro.

Luo menekankan perlunya menyesuaikan produk dan layanan keuangan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah, serta menerapkan pengaturan yang berbeda dalam hal jalur kredit, suku bunga, jatuh tempo pembiayaan, dan metode pembayaran.

"Kami akan mendorong efek gabungan dari ekuitas, dana, obligasi, dan instrumen pembiayaan lainnya, serta merealisasikan peningkatan kredit dan pemberian pembiayaan berkualitas sebesar 300 miliar yuan (sekitar 660 triliun rupiah) setiap tahun, yang akan sepenuhnya menguntungkan semua jenis bisnis," kata Luo.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner