Selasa, 10 Januari 2023 8:57:19 WIB
Solidaritas adalah Senjata Terkuat untuk Melawan Pandemi
International
CRI online
Ilistrasi [CRI]
BEIJING, Radio Bharata Online - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama 3 tahun. Hal tersebut merupakan peristiwa darurat kesehatan publik global yang paling serius sepanjang sejarah umat manusia.
Data statistik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menunjukkan, selama tiga tahun ini, jumlah kasus terkonfirmasi di seluruh dunia secara akumulatif sudah melampaui 660 juta, jumlah kasus kematian akibat langsung maupun tidak langsung pandemi Covid-19 tercatat lebih dari 10 juta orang.
Manusia hidup bersama di kampung bumi ini dengan nasib yang saling berhubungan, dalam menghadapi penyakit akibat virus yang mematikan ini serta dunia yang telah terpecah belah oleh pandemi ini, apa harus kita lakukan?
Melalui pandemi tersebut, rakyat berbagai negara sudah semakin menyadari bahwa dalam menghadapi peristiwa besar kesehatan publik ini, tidak ada satu negara pun yang dapat menanganinya sendiri. Segala hal di dunia akan dapat ditangani jika seluruh dunia bersatu dan saling mengasihi. Hanya dengan bekerja sama bergandengan tangan dan membentuk komunitas kesehatan umat manusialah, manusia dapat bersama menuju masa depan.
Pada awal tahun 2020, saat Tiongkok dilanda wabah yang paling serius, masyarakat internasional telah memberikan dukungan dan sumbangan material dalam jumlah besar kepada Tiongkok. Saat pandemi mulai merajalela di berbagai negara, Tiongkok kembali berupaya membagikan pengalaman dan metode penanggulangan pandemi dengan dunia, memberikan bantuan vaksin sebesar 2,2 miliar dosis kepada 120 lebih negara dan organisasi internasional, memberikan material penanggulangan pandemi dalam jumlah besar kepada 153 negara dan 15 organisasi internasional, serta mengirimkan 34 tim ahli medis kepada 34 negara. Dari yang paling awal berkomitmen untuk menjadikan vaksin Covid-19 sebagai produk publik global, kemudian paling awal mendukung pengecualian paten untuk vaksin Covid-19, sampai paling awal mengadakan kerja sama produksi vaksin dengan negara berkembang, Tiongkok selalu berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak.
Sejak pandemi Covid-19 merebak, Tiongkok melaporkan informasi wabah kepada WHO dan negara-negara dengan tepat waktu, bahkan yang pertama memublikasikan informasi urutan genom, membagikan pengalaman penanggulangan dan pengobatan ke berbagai pihak, serta mendukung para ilmuwan mancanegara melakukan penelitian sains global terhadap sumber virus dan jalur penyebarannya.
Pencegahan dan pengendalian pandemi hendaknya ditangani dengan sikap ilmiah. Perbuatan yang mempolitisasi, menstigmatisasi dan mencela pandemi hanya akan mengganggu kerja sama penanggulangan pandemi internasional dan menciptakan lebih banyak kerugian kepada rakyat berbagai negara.
Dalam perang melawan pandemi Covid-19 global kali ini, masyarakat internasional termasuk WHO telah memainkan peranan yang penting, tapi juga mengungkapkan sejumlah kekurangan. Di masa depan, manusia perlu meningkatkan kecepatan respons terhadap peristiwa darurat kesehatan publik, perlu membentuk sistem cadangan dan distribusi material penanggulangan pandemi kawasan dan global, serta perlu terus menyempurnakan sistem tata kelola keamanan kesehatan publik.
Pandemi merupakan sebuah pemeriksaan terpusat terhadap sistem tata kelola keamanan kesehatan global, juga merupakan ujian terhadap multilateralisme. Menghadapi peristiwa darurat kesehatan publik global, kita perlu memiliki pandangan dan pemikiran yang luas, perlu menyatukan kekuatan untuk menangani tantangan global, serta perlu bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun komunitas kesehatan umat manusia.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB