JAKARTA, Radio Bharata Online - Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan pada hari Minggu, bahwa populasi harimau di negara itu terus bertambah menjadi lebih dari 3.000, sejak program konservasi andalannya dimulai 50 tahun yang lalu, setelah muncul kekhawatiran bahwa jumlah kucing besar semakin berkurang.
Modi mengatakan, India adalah negara, di mana melindungi alam adalah bagian dari budaya. India memiliki banyak pencapaian unik dalam konservasi satwa liar.
Modi juga meluncurkan Aliansi Kucing Besar Internasional, yang akan fokus pada perlindungan dan konservasi tujuh spesies kucing besar, yaitu harimau, singa, macan tutul, macan tutul salju, puma, jaguar, dan cheetah.
Dilain pihak, para pengunjuk rasa menceritakan kisah mereka sendiri pada hari Minggu, tentang bagaimana mereka telah tergusur oleh proyek konservasi satwa liar selama setengah abad terakhir, dengan puluhan orang berdemonstrasi sekitar satu jam sebelum pengumuman.
Proyek Harimau dimulai pada tahun 1973, setelah sensus kucing besar menemukan bahwa harimau India akan cepat punah karena hilangnya habitat, perburuan liar, dan pembunuhan balasan oleh manusia.
Beberapa kelompok Pribumi mengatakan, strategi konservasi berarti mencabut banyak komunitas yang telah hidup di hutan selama ribuan tahun. Sejak lama mereka telah memprotes penggusuran dari tanah leluhur, dan mencari solusi tentang bagaimana seharusnya hutan dikelola. (AP)