Jumat, 24 Februari 2023 10:21:43 WIB
Kerasnya Sentilan Jokowi di Acara MA Dinilai Bentuk Kekecewaan
Indonesia
AP Wira
Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing
Radio Bharata Online - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa basa-basi, langsung ngegas dalam pidatonya di Laporan Tahunan Mahkamah Agung (Laptah MA). Selain itu, tidak tampak satu pun Menteri yang datang di acara yang digelar di Gedung MA, Jalan Merdeka Utara, Jakarta.
Menurut pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing mengatakan, biasanya budaya komunikasi Indonesia terkenal high context, ada basa-basi dalam pengertian positif, untuk mendekatkan satu dengan yang lain. Biasanya ada intronya. Ada canda. Itulah high context.
Oleh sebab itu, Emrus Sihombing kaget pidato Jokowi langsung to the point dalam Laporan tahunan MA tersrebut
Pada kesempatan itu Jokowi to the point dengan mengkritik Mahkamah Agung. Bagaimana pun yang mempengaruhi Indeks Persepsi Korupsi (IPK) adalah bagaimana perilaku hakim, itu berkonstribusi.
Seperti diketahui, saat ini ada 2 hakim agung yang ditangani KPK yaitu Gazalba Saleh dan Sudrajad Dimyati. Sudrajad kini sedang diadili di Pengadilan Negeri (PN) Bandung dan Gazalba masih disidik di KPK. Total ada 15 nama yang jadi tersangka di kasus suap hakim agung. Belum lagi sudah belasan nama yang diperiksa di kasus itu.
Emrus Sihombing memaknai kekecewaan Presiden terhadap perilaku-perilaku hakim Mahkamah Agung dan sejumlah pejabat di sana yang melakukan perbuatan yang menurutnya tidak terpuji.
Secara nonverbal, kata Emrus, Jokowi menyampaikan pesan kekecewaannya dengan tidak mengirimkan menterinya satu pun. Padahal lokasi acara di Meda Merdeka Utara, Jakarta, hanya beberapa ratus meter dari pusat kementerian.
Menurutnya Emrus, "Ketidakhadiran ini bisa lihat dari dua perspektif. Pertama, bisa kita maknai, boleh jadi ini ada tugas yang bisa ditinggalkan. Perspektif lain bisa saja presiden ingin menyampaikan itu, langsung kepada mereka tanpa ada menteri yang datang,"
Menurut Emrus lagi, MA adalah lembaga tinggi negara di bidang yudikatif. Idealnya ada perwakilan pucuk pemerintahan yang datang, sebagaimana laporan tahunan sebelumnya.
"Tapi fakta menunjukkan ketidakhadiran, artinya, penegak hukum tidak hadir secara full secara lazimnya. Ini bisa memberikan pesan direct langsung. Ketidakhadiran adalah pesan kekecewaan," ungkap Emrus.(Detikcom)
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB