Selasa, 9 Januari 2024 13:17:11 WIB

Petani Anggur Xinjiang Semakin Makmur dengan Berjualan via Livestreaming

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Xinjiang, Radio Bharata Online - Mavlanjan Tayir, seorang petani anggur di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur di barat laut Tiongkok, dikenal sebagai Xiao Mai oleh sekitar 60.000 pengikut toko online-nya.

Dia mengatakan bahwa toko kismis online-nya sekarang mengirimkan paket kepada pelanggan dari lebih dari 12 provinsi di Tiongkok, dan perjalanan terpanjang untuk paket kismisnya dapat mencapai Hainan, provinsi pulau paling selatan di negara tersebut.

Mavlanjan Tayir mengatakan bahwa peralihannya menjadi seorang livestreamer berawal dari pandemi Covid-19, ketika karantina wilayah mengakibatkan tumpukan kismis yang tidak dapat dijual.

"Saya mulai melakukan siaran langsung e-commerce pada Oktober 2022. Saat itu, saya mendapatkan banyak kismis yang tidak dapat dijual karena Covid. Namun, hanya sebulan setelah bergabung dengan siaran langsung e-commerce, kismis terjual habis. Saya bahkan membantu petani di desa tetangga menjual kismis mereka. Kami menerima 5.000 hingga 6.000 pesanan setiap hari," kata Mavlanjan Tayir.

Ia mengaitkan pertumbuhan pesat bisnis online-nya dengan model bisnis baru, dengan pedagang sebagai perantara tidak terlibat dalam perdagangan, sehingga menghemat jumlah uang yang relatif besar bagi pembeli dalam setiap transaksi, sementara ia juga bisa mendapatkan lebih banyak uang.

"Saya menjual kismis dalam streaming langsung dengan harga 19 yuan (sekitar 42 ribu rupiah) per 500 gram. Sembilan yuan untuk pengiriman ekspres. Sisanya, 10 yuan untuk petani. Tetapi jika ada pengedar. Pengepul hanya membayar lima atau enam yuan (sekitar 11 ribu atau 13 ribu rupiah) per 500 gram kepada kami untuk kismis. Dan kemudian, mereka menjualnya dengan harga 20 hingga 30 yuan (sekitar 44 ribu hingga 66 ribu rupiah) per 500 gram," katanya.

Sejauh ini, model bisnis baru ini telah meluas ke penyedia logistik, yang membangun pusat pengiriman baru dan menyediakan layanan transportasi rantai dingin khusus untuk pembeli yang paketnya menuju ke tujuan yang sama.

Frank Guo, Manajer bisnis ekonomi khusus dari perusahaan logistik raksasa Tiongkok, SF Express, mengatakan bahwa layanan yang baru dikembangkan ini membantu menurunkan harga barang dengan memangkas biaya transportasi.

"Biaya transportasi pada rute utama antar provinsi adalah sekitar satu yuan (sekitar 2.200 rupiah) per kilogram. Dan biaya tersebut sebagian besar diturunkan di wilayah pengembangan khusus. Misalnya, jika Anda mengangkut tiga kilogram daging sapi dan daging kambing langsung dari Mongolia Dalam ke Shenzhen, biayanya hampir 70 yuan (sekitar 153 ribu rupiah). Tetapi dengan model baru, dengan menggunakan pusat pengiriman ini, biayanya bisa ditekan hingga di bawah 25 yuan (sekitar 55 ribu rupiah)," ujarnya.

Komentar