Selasa, 20 Desember 2022 11:29:19 WIB
Negara bagian Washington yang dikuasai Demokrat melarang TikTok di Pemerintahan
International
Endro
Ilustrasi Reuters
JAKARTA, Radio Bharata Online - Negara bagian Washington di AS sedang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan TikTok untuk bisnis pemerintah, berpotensi memperluas kampanye yang dipimpin Partai Republik melawan aplikasi milik Tiongkok, ke salah satu bagian paling liberal di Amerika Serikat.
Negara bagian Washington akan menjadi kubu Demokrat pertama yang melarang TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing. Mereka beralasan karena masalah privasi data dan keamanan nasional, jika aplikasi tersebut digunakan di perangkat pemerintah.
Setidaknya 19 negara bagian, termasuk Texas, Alabama, Georgia, Idaho, New Hampshire, Maryland, North Dakota, dan Utah, telah melarang atau membatasi penggunaan aplikasi di perangkat pemerintah, karena privasi data dan masalah nasional.
Semua negara bagian tersebut memiliki gubernur Republik, kecuali Louisiana, kubu konservatif, yang hanya membatasi penggunaan aplikasi pada perangkat di bawah lingkup Sekretaris Negara.
Pada hari Senin, Sekretaris Negara Republik Louisiana Kyle Ardoin meminta Gubernur Demokrat John Bel Edwards untuk melarang aplikasi tersebut di semua perangkat pemerintah negara bagian.
Proposal di negara bagian Washington, di mana Demokrat mengontrol jabatan gubernur dan kedua cabang legislatif negara bagian, terungkap dalam email yang diperoleh Al Jazeera.
Dalam email yang dikirim National Association of State Chief Information Officers, Stevens Fox, kepala petugas keamanan informasi negara bagian Washington, mengatakan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan TikTok.
“Negara Bagian Washington sedang mempertimbangkan apakah akan melarang penggunaan TikTok untuk bisnis agensi. Apakah ada yang melakukan penilaian risiko pada aplikasi ini?” kata Fox dalam email tertanggal 9 Desember, yang diperoleh menyusul permintaan catatan publik dengan negara bagian Utah.
Andrew Garber, juru bicara Washington Technology Solutions, mengonfirmasi bahwa penggunaan TikTok oleh negara, sebenarnya sedang ditinjau.
Kepada Al Jazeera, Garber mengatakan, Washington seperti banyak negara bagian lainnya, sedang meninjau penggunaan TikTok, tetapi belum mencapai keputusan apa pun.
Terlepas dari dorongan tingkat negara bagian untuk membatasi TikTok, undang-undang terpisah untuk melarang aplikasi secara langsung dan melarang penggunaannya pada perangkat pemerintah sedang menunggu keputusan di Kongres AS.
TikTok, menghadapi pengawasan yang meningkat di AS, sejak mantan Presiden Donald Trump memberi ByteDance waktu 90 hari untuk melepaskan asetnya di AS, di tengah kekhawatiran data sensitif pengguna dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok.
Presiden AS Joe Biden mengganti perintah eksekutif Trump dengan perintah eksekutif yang lebih luas, yang meminta pejabat untuk mengembangkan kriteria untuk mengevaluasi privasi dan risiko keamanan nasional, yang terkait dengan aplikasi milik asing.
TikTok bersikeras menyimpan semua data pribadi milik pengguna Amerika di AS, dengan cadangan di Singapura.
Jamal Brown, juru bicara TikTok, menyatakan kekecewaannya atas langkah pembatasan aplikasi tersebut.
Menurut Jamal, jutaan orang Amerika mengandalkan TikTok untuk mengembangkan bisnis kecil mereka, menjangkau audiens baru, dan mencari nafkah. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB