Senin, 17 April 2023 15:11:13 WIB

Militer Sudan Sita Amunisi RSF, Tak Ada dialog yang Dijadwalkan Antara Kedua Belah Pihak
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Media lokal mengatakan RSF menguasai bandara di Merowe, utara Khartoum (CMG)

Khartoum, Radio Bharata Online - Angkatan Bersenjata Sudan mengklaim pada hari Minggu (16/4) bahwa pasukan mereka telah menyita amunisi dan peralatan utama dari Pasukan RSF di wilayah Negara Bagian Blue Nile dan Karari di Negara Bagian Khartoum.

Media lokal mengutip sumber senior Angkatan Bersenjata yang mengatakan bahwa pertempuran dengan RSF masih akan berlangsung beberapa hari. Pada hari yang sama, RSF mengumumkan perebutan menara komando Angkatan Laut di markas besar Angkatan Bersenjata Sudan.

Media lokal mengatakan RSF menguasai bandara di Merowe, utara Khartoum. Angkatan Bersenjata Sudan mengatakan pasukan mereka telah mengepung bandara. Kedua belah pihak juga baku tembak di Port Sudan, ibu kota Negara Laut Merah.

Mohamed Hamdan Dagalo, komandan RSF, mengatakan di akun media sosialnya bahwa dia tidak memiliki kontak dengan Abdel Fattah al-Burhan, pemimpin Angkatan Bersenjata Sudan, yang menolak berdialog dengan RSF pada Sabtu (15/4) malam.

Konflik tersebut telah menyebabkan 83 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Minggu (16/4).

Pecahnya perang juga memutus aliran listrik di Khartoum selama lebih dari 10 jam. Penduduk setempat dibiarkan tanpa pasokan air dan sedikit makanan.

Pada tanggal 15 April 2023, pertempuran pecah di seluruh Sudan, khususnya di ibu kota Khartoum, antara Angkatan Bersenjata Sudan dan RSF, mengadu presiden dengan wakil presidennya dalam perebutan kendali dari negara terbesar ketiga di Afrika tersebut.

Keduanya muncul sebagai pemimpin pemerintahan transisi setelah kudeta 2019 yang menggulingkan Omar al-Bashir, yang berkuasa selama 30 tahun.

Sekarang Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, presiden pemerintahan militer Sudan, dan saingannya Letnan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, lebih dikenal sebagai Hemeti, wakil presiden dan kepala RSF, sedang dalam perang terbuka. Beberapa orang khawatir kekerasan itu bisa berubah menjadi perang saudara skala penuh.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner