Rabu, 6 September 2023 11:43:51 WIB
Raksasa Mobil Listrik Tiongkok, BYD, Perluas Kehadirannya di Asia Tenggara
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Toti Zara, CEO AC Motors (CMG)
Quezon, Radio Bharata Online - Produsen kendaraan listrik terkemuka asal Tiongkok, BYD, memperluas kehadirannya di pasar Asia Tenggara setelah menandatangani kesepakatan dengan salah satu konglomerat terbesar di Filipina untuk menjual kendaraan listriknya, seiring dengan upaya mereka untuk mengakselerasi pasar kendaraan listrik (Electric vehicle/EV) yang baru saja berkembang di negara tersebut.
Para pejabat dari Solar Transport and Automotive Resources Corp, distributor resmi Filipina, membuka toko utama terbaru BYD di Quezon City pada hari Jum'at (1/9) lalu.
Dealer seluas 4.000 kaki persegi ini terdiri dari dua lantai dan dilengkapi dengan pusat layanan lengkap dan ruang pamer megah yang menampilkan model-model BYD terbaru.
Meskipun pasar mobil listrik di Filipina dianggap masih dalam tahap awal, industri ini berkembang pesat berkat undang-undang mobil listrik baru yang memberikan keringanan pajak kepada pemilik mobil listrik, yang membuat kendaraan jauh lebih terjangkau bagi konsumen lokal. Pemerintah juga telah menghentikan bea masuk untuk mobil listrik selama lima tahun ke depan untuk membantu penggunaan mobil listrik memasuki arus utama.
Ayala Corporation, salah satu konglomerat terbesar di Filipina, ikut serta dalam hal ini. Pasalnya, anak perusahaan Ayala di bidang otomotif, AC Motors, baru-baru ini mendaftar untuk bergabung dengan Solar Transport untuk menjadi distributor baru BYD di Filipina.
"Kami melihat bahwa kekuatan pendorong BYD adalah teknologi dan inovasi, seperti yang dibuktikan oleh baterai blade BYD, dan kekuatan pendorong teknologi inilah yang mendorong BYD menjadi merek nomor satu di dunia. Jadi, pilihannya adalah dengan BYD, kami akan mendemokratisasi kepemilikan kendaraan listrik di Filipina," ujar Toti Zara, CEO AC Motors.
Tapi, ini bukan hanya tentang distribusi, AC Motors bersama dengan grup Ayala akan membangun seluruh ekosistem EV mulai dari infrastruktur, stasiun pengisian daya, dan perangkat keras hingga pembiayaan.
Menurut para analis, sumber daya yang cukup besar dari Ayala Corporation akan membantu menjadikan BYD sebagai merek utama di pasar Filipina yang terus berkembang.
Penjualan kendaraan listrik di negara ini tumbuh hampir enam kali lipat selama kuartal pertama tahun 2023, dan tren itu diperkirakan akan terus berlanjut.
Untuk memenuhi permintaan, BYD bersama dengan distributor resminya, AC Motors, akan membuka 12 dealer dalam 12 bulan ke depan, seiring dengan rencana BYD untuk berinvestasi besar-besaran di Asia Tenggara, yang selama beberapa dekade didominasi oleh perusahaan otomotif Jepang.
Pada bulan Maret lalu, BYD memulai pembangunan pabrik baru di Thailand, pabrik pertamanya di luar Tiongkok. Pabrik baru itu rencananya akan memproduksi 150.000 kendaraan pada tahun 2024.
Meskipun ada beberapa spekulasi bahwa BYD juga sedang mempertimbangkan ide untuk membangun pabrik perakitan baru di Filipina, namun para petinggi perusahaan mengatakan bahwa hal tersebut belum direncanakan.
"Tidak ada rencana khusus saat ini bahwa kami akan membangun pabrik, tetapi kami menyambut baik peluang. Jika ada peluang strategis apa pun, tentu kami akan mempertimbangkannya," kata James Ng, Direktur Pelaksana BYD Singapura dan BYD Filipina.
Menurut perusahaan analisis Counterpoint Research, grup otomotif Tiongkok mengalami pertumbuhan yang pesat dan melampaui para pesaingnya di Asia Tenggara. Pangsa pasar mereka meningkat menjadi 75 persen dari 38 persen tahun lalu, dengan Atto 3 dari BYD sebagai mobil listrik terlaris di kawasan ini.
Pangsa ekspor mobil listrik global Tiongkok meningkat delapan kali lipat selama lima tahun terakhir, dan BYD memicu tren ini dengan memperluas produksi mobil listrik dengan harga terjangkau dengan cepat.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB