Kamis, 20 Juli 2023 11:13:33 WIB
Logistik Rantai Dingin Tumbuh Subur karena Meningkatnya Permintaan Akan Makanan Segar di Tiongkok
Ekonomi
Angga Mardiansyah - Radio Bharata Online
Pekerja membongkar makanan laut segar./ CCTV
Beijing, Radio Bharata Online - Pasar logistik rantai dingin Tiongkok memanas karena permintaan akan produk segar terus meningkat di seluruh negeri.
Larut malam, pekerja di pusat distribusi makanan air di Beijing sibuk menyortir dan mengemas udang segar yang ditangkap pada hari yang sama dari tambak yang berjarak sekitar 1000 kilometer.
Staf dari pusat mengatakan karena begitu banyak platform e-niaga mendapatkan produk makanan laut yang mudah rusak langsung dari basis produksi, musim panas adalah musim puncak untuk sektor logistik rantai dingin.
“Kami telah melihat peningkatan tajam dalam volume bisnis sejak Juni. Awalnya kami hanya mengolah sekitar 100 kilogram makanan laut sehari, kini volumenya bisa mencapai 600 hingga 700 kilogram pada akhir pekan,” kata Jing Yafeng, manajer produk makanan laut dari sebuah perusahaan pengiriman.
Sementara itu, layanan cold chain logistics juga berarti buah-buahan tropis yang biasanya sulit didapat di Tiongkok utara, kini tersedia secara teratur.
Seorang pramuniaga di sebuah supermarket di Beijing mengatakan meskipun beberapa buah baru saja tersedia di rak akhir-akhir ini, penjualannya sudah lebih baik dari tahun lalu.
"Kami melihat peningkatan penjualan buah sebesar 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Li Lingxiao, wiraniaga.
Pejabat bea cukai mengatakan dengan dimulainya kembali penerbangan internasional, memulihkan makanan air dan impor buah akan terus mendorong permintaan untuk layanan pengiriman rantai dingin.
Industri logistik rantai dingin Tiongkok telah mengalami ekspansi cepat selama bertahun-tahun, dengan banyak pusat distribusi rantai dingin didirikan, dan taman industri rantai dingin diperkenalkan untuk melayani bisnis yang membuat makanan siap saji.
Data dari Federasi Logistik dan Pembelian Tiongkok menunjukkan dalam lima bulan pertama tahun ini, industri logistik rantai dingin negara itu bernilai 239,5 miliar yuan (sekitar 33,2 miliar dolar AS), dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 3,6 persen.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB