Selasa, 30 Juli 2024 10:51:16 WIB

Selama periode ini

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Menurut data yang dirilis oleh Federasi Logistik dan Pembelian Tiongkok pada hari Selasa (30/7), industri logistik Tiongkok mempertahankan momentum pemulihannya pada paruh pertama tahun ini karena permintaan pasar meningkat sedikit.

Selama periode ini, nilai logistik sosial meningkat sebesar 5,8 persen dari tahun ke tahun menjadi 167,4 triliun yuan (sekitar 376.223 triliun rupiah), dengan kuartal pertama dan kedua menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 5,9 dan 5,7 persen, mempertahankan tren pertumbuhan cepat yang diamati pada kuartal keempat tahun lalu.

"Kisaran fluktuasi antar bulan lebih kecil dari tahun lalu, yang menunjukkan stabilisasi lebih lanjut dalam operasi logistik dan terus meningkatkan kapasitas pasokan, layanan, dan jaminan di sektor logistik," kata Liu Yuhang, Direktur Pusat Informasi Logistik Tiongkok.

Logistik untuk produk industri naik 5,8 persen dari tahun ke tahun selama periode ini, dengan nilai dalam manufaktur berteknologi tinggi menunjukkan peningkatan 8,7 persen dari tahun ke tahun, 1,2 poin persentase lebih tinggi dari kuartal pertama.

Logistik untuk impor mencatat peningkatan 4,8 persen dari tahun ke tahun, dengan impor seperti sirkuit terpadu, mempertahankan tingkat pertumbuhan sebesar 10 persen yang didorong oleh permintaan dari industri terkait.

Selama periode ini, logistik untuk unit dan persediaan penghuni juga meningkat sebesar 8,7 persen dari tahun ke tahun.

Selain itu, logistik untuk daur ulang sumber daya terbarukan menunjukkan peningkatan 11,1 persen dari tahun ke tahun, 0,2 poin persentase lebih tinggi dari kuartal pertama.

"Peningkatan logistik untuk daur ulang sumber daya terbarukan ini terkait erat dengan dukungan kebijakan nasional. Subsidi dan dukungan yang relevan, seperti harga untuk pembongkaran dan daur ulang, telah memajukan pertumbuhan yang kuat di sektor ini," kata Wang Xifu, seorang profesor di Departemen Teknik Logistik di Sekolah Lalu Lintas dan Transportasi, Universitas Jiaotong Beijing.

Komentar