Kamis, 5 Januari 2023 13:16:13 WIB

Studi Temukan Madu Terbaik untuk Turunkan Kolesterol dan Gula Darah
Kesehatan

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Ilustrasi. Penelitian menemukan bahwa jenis madu tertentu dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. (iStockphoto/Zdenka_Simekova)

Radio Bharata Online - Penelitian terbaru menemukan manfaat madu untuk menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Namun, manfaat ini hanya berlaku pada madu jenis tertentu.
Ulasan dan meta-analisis yang dilakukan oleh para peneliti di University of Toronto, Kanada ini mencoba melihat efek madu dalam 18 uji coba terkontrol. Dari keseluruhan uji coba ini, sebanyak lebih dari 1.000 partisipan sehat turut serta.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa madu mentah dan madu monofloral memberikan manfaat untuk berbagai masalah kesehatan seperti diabetes dan kolesterol tinggi. Keduanya menjadi faktor risiko penting yang bisa memicu penyakit jantung.

Secara mendetail, peneliti menunjukkan bahwa kedua jenis madu dapat menurunkan kadar gula darah puasa atau saat perut kosong, kolesterol total, dan penanda penyakit perlemakan hati.

Madu mentah adalah madu yang disajikan tanpa melewati proses pengolahan terlebih dahulu. Pemrosesan memperlambat granulasi madu yang terjadi secara alami. Hal ini membuat madu lebih sulit dituang dari botol.

Madu mentah juga memiliki banyak nutrisi. Termasuk di antaranya antioksidan, yang jumlahnya bisa berkurang jika madu melalui proses pengolahan.

Studi menemukan bahwa madu mentah memiliki efek paling baik pada kadar gula darah puasa.

Sementara madu monofloral adalah madu yang diperoleh secara eksklusif dari nektar yang dikumpulkan lebah dari satu jenis tanaman.

Para peneliti menemukan bahwa madu semanggi (clover honey) dan robinia monofloral dapat menurunkan kadar kolesterol jahat. Clover honey juga ditemukan dapat mengurangi kadar gula darah puasa.

Apa yang membuat madu istimewa?

Tak seperti kebanyakan pemanis lainnya, kemampuan madu dalam memberikan rasa manis tak hanya berasal dari fruktosa dan glukosa.

Salah satu penulis studi Tauseef Ahmad Khan mengatakan bahwa sekitar 15 persen madu terbuat dari puluhan gula langka seperti isomaltulose, kojibiose, trehalose, melezitose, dan lainnya.

"[Itu semua] telah terbukti memiliki banyak manfaat fisiologis dan metabolisme termasuk meningkatkan respons glukosa, mengurangi resistensi insulin, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus," jelasnya, melansir Medical News Today.

Selain itu, lanjut Khan, madu mengantongi lebih banyak kandungan bermanfaat daripada gula. Misalnya, dua molekul bioaktif utama pada madu, yakni polifenol dan flavonoid, memiliki efek antibiotik, antikanker, anti-obesogenik, perlindungan terhadap radikal bebas, hingga mengurangi peradangan.

Namun demikian, bukan berarti Anda bisa leluasa mengonsumsi madu sebanyak mungkin. Ahli endokrinologi Ana Maria Kausel mengatakan bahwa akan lebih baik jika Anda fokus dalam mengurangi asupan gula.

"Menurut saya, fokusnya harus lebih ke arah mengonsumsi lebih sedikit gula secara keseluruhan dalam makanan. Manfaatnya terlihat setelah mengonsumsi rata-rata 40 gram selama 8 minggu," ucapnya, dikutip dari CNN Indonesia.com.

 

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner