Rabu, 24 Agustus 2022 4:19:33 WIB
BI Catat Jumlah Uang Beredar Sebanyak Rp7.846,5 triliun pada Juli 2022
Kesehatan
Thomas Rizal
Ilustrasi rupiah. (Antara Foto/M Risyal Hidayat)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2022 sebanyak Rp7.846,5 triliun. Angka ini tumbuh 9,6 persen secara tahunan (year on year atau yoy), naik dari pertumbuhan Juni sebesar 10,7 persen (yoy).
BI menjelaskan, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 14,9 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 3,2 persen (yoy).
"Pertumbuhan M2 pada Juli 2022 terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan penyaluran kredit dan perkembangan keuangan pemerintah, serta aktiva luar negeri bersih," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022).
Penyaluran kredit pada Juli 2022 tumbuh 10,5 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,4 persen (yoy). Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk pinjaman dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga, tagihan akseptasi, dan tagihan repo.
Adapun kredit yang diberikan juga tidak termasuk kredit yang diberikan oleh Kantor Bank Umum yang berkedudukan di luar negeri dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan bukan penduduk.
Sementara kredit kepada perorangan tumbuh 10 persen (yoy), kredit kepada korporasi tumbuh 12,1 persen (yoy). Ditelaah menurut jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Juli 2022 terjadi baik pada Kredit Modal Kerja (KMK) maupun kredit konsumsi masing-masing tercatat sebesar 12,9 persen (yoy) dan 7,6 persen (yoy).
BI juga mencatat tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi 11 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 14 persen (yoy), yang didorong oleh pertumbuhan tagihan kepada Pemerintah Pusat sebesar tujuh persen (yoy) pada Juli 2022, setelah sebelumnya tumbuh 4,6 persen (yoy) pada Juni 2022.
Sementara itu, aktiva luar negeri bersih mengalami kontraksi 4,6 persen (yoy) pada Juli 2022, setelah sebelumnya terkontraksi sebesar 1,7 persen (yoy) pada Juni 2022.
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB