Hangzhou, Radio Bharata Online - Cagar Alam Nasional Zhouzhi di Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut, resmi disetujui untuk dimasukkan ke dalam Jaringan Cagar Biosfer Dunia UNESCO pada hari Sabtu (27/9) lalu dalam sebuah konferensi PBB yang diadakan di Kota Hangzhou, Tiongkok timur.

Penunjukan ini menandai pertama kalinya kawasan lindung di lereng utara Pegunungan Qinling menerima pengakuan internasional tersebut.

Dengan luas 690 kilometer persegi di lereng utara dan selatan Pegunungan Qinling, Cagar Alam Zhouzhi 96 persen berhutan dan menjulang hingga 2.904 meter di atas permukaan laut. Zona vegetasi vertikalnya yang mencolok melindungi lebih dari 3.630 spesies flora dan fauna liar, termasuk panda raksasa Qinling, monyet hidung pesek emas, dan takin emas.

"Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Cagar Alam Zhouzhi. Kami berharap, dengan penghargaan ini, cagar alam ini akan memenuhi konsep inti Program Manusia dan Biosfer dengan menjalankan tiga fungsi utamanya: konservasi, dukungan, dan pembangunan berkelanjutan," kata Wang Ding, Sekretaris Jenderal Komite Nasional Tiongkok untuk Program Manusia dan Biosfer.

Dalam Sidang ke-37 Dewan Koordinasi Internasional Program Manusia dan Biosfer yang diselenggarakan di Hangzhou, UNESCO mengumumkan penetapan 26 cagar biosfer baru di 21 negara, termasuk dua di Tiongkok, sehingga total jaringan cagar biosfer dunia menjadi 785 situs di 142 negara.

Selain Cagar Alam Zhouzhi, situs lain yang ditetapkan di Tiongkok adalah Cagar Biosfer Daqingshan di Daerah Otonomi Mongolia Dalam. Meliputi luas hampir 3.900 kilometer persegi di Pegunungan Yinshan bagian tengah, Daqingshan merupakan pusat keanekaragaman hayati terkaya di wilayah tersebut. Cagar alam ini merupakan rumah bagi hampir 1.200 spesies tumbuhan tingkat tinggi, 300 spesies vertebrata, dan 1.800 spesies artropoda.

UNESCO menggambarkan cagar biosfer sebagai "tempat pembelajaran untuk pembangunan berkelanjutan" yang memadukan konservasi keanekaragaman hayati dengan pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan.