Yunnan, Bharata Online - Pihak berwenang di Prefektur Otonomi Wenshan Zhuang dan Miao di Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya, telah mengevakuasi lebih dari 17.100 penduduk sebagai respons terhadap badai tropis yang dahsyat.
Topan Matmo, badai ke-21 yang tercatat pada musim topan Pasifik 2025, diturunkan statusnya menjadi badai tropis dahsyat setelah mendarat untuk kedua kalinya di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok selatan, Senin (6/10) dini hari.
Kabupaten Funing di Yunnan, yang berbatasan dengan Guangxi, merupakan wilayah pertama di provinsi itu yang terdampak cuaca buruk, dengan tanah longsor, kerusakan jalan, dan tanaman yang terendam banjir di beberapa lokasi di seluruh wilayah tersebut.
Untuk memastikan keselamatan penduduk, pemerintah setempat memulai operasi evakuasi sebelum badai terparah tiba.
"Mereka yang tinggal di rumah semuanya adalah para lansia yang kesulitan bepergian. Jadi kami membawa kendaraan ke desa untuk mengevakuasi mereka," kata Li Caiying, Pejabat Desa Longse.
"Operasi kami mencakup 564 warga di 23 kelompok desa. Kami telah memindahkan mereka ke 23 lokasi relokasi yang telah kami siapkan untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda mereka," ujar Zhang Yu, Kepala Kantor Tanggap Darurat Kotapraja Gula.
Para warga yang dievakuasi merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur pada hari Senin (6/10) dengan aman di tenda-tenda di lokasi relokasi.
Alat berat telah dikerahkan ke berbagai lokasi di Prefektur Otonomi Wenshan Zhuang dan Miao untuk membersihkan pohon tumbang dan puing-puing tanah longsor.
Hingga Selasa (7/10) siang, otoritas prefektur telah menyelesaikan evakuasi dan relokasi lebih dari 17.100 warga, memeriksa lebih dari 6.800 desa untuk potensi bahaya, mendistribusikan lebih dari 3.000 kebutuhan sehari-hari, menghentikan sementara operasional di beberapa perusahaan, dan menutup sementara beberapa objek wisata.
Upaya pencegahan banjir berjalan tertib di seluruh wilayah sebagai respons terhadap hujan yang terus turun.