Kamis, 6 April 2023 13:30:19 WIB
WTO: Tiongkok Berkontribusi Penting Bagi Pemulihan Perdagangan Global
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Barbara D'Andrea Adrian, seorang ahli statistik senior di WTO (CMG)
Jenewa, Radio Bharata Online - Seorang pejabat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada hari Rabu (5/4) mengatakan pemulihan ekonomi Tiongkok menyuntikkan dorongan yang lebih besar untuk pemulihan perdagangan global secara keseluruhan pada tahun 2023, dengan industri pariwisata internasional akan menerima dorongan besar dari pembukaan kembali Tiongkok.
WTO memperkirakan bahwa pertumbuhan perdagangan global akan melambat menjadi 1,7 persen tahun ini, turun dari ekspansi 2,7 persen pada 2022, menurut statistik perdagangan tahunan dan laporan prospek yang diterbitkan pada Rabu (5/4).
Volume perdagangan barang dagangan dunia telah terbebani oleh dampak konflik di Ukraina, inflasi yang tinggi, kebijakan moneter yang lebih ketat, dan ketidakpastian pasar keuangan, kata laporan itu.
Tapi, laporan itu juga menyatakan bahwa perkiraan pertumbuhan perdagangan pada 2023 naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,0 persen dari Oktober lalu. Penyesuaian langkah-langkah Covid-19 Tiongkok adalah "faktor kunci" dalam peningkatan ini, sementara pembukaan kembali negara itu diharapkan dapat meningkatkan perdagangan internasional.
Barbara D'Andrea Adrian, seorang ahli statistik senior di WTO, mengatakan pada konferensi pers di Jenewa bahwa pertumbuhan ekonomi dan perdagangan Tiongkok diperkirakan akan berjalan dengan baik tahun ini dan membantu mendorong pemulihan ekonomi negara berkembang lainnya.
"Sebelum pandemi, Tiongkok adalah pasar pariwisata outbound terbesar dan pembelanja (pariwisata) terbesar. Dan ini telah berkontribusi selama bertahun-tahun terhadap pertumbuhan PDB di banyak negara berkembang. Dan kami pikir Tiongkok dapat memberikan kontribusi yang sangat penting untuk pemulihan perekonomian ini," katanya.
Terlepas dari proyeksi penurunan pertumbuhan tahun ini, laporan itu mengatakan pertumbuhan perdagangan global akan pulih menjadi 3,2 persen pada 2024, dengan pertumbuhan PDB global naik menjadi 2,6 persen.
Tapi, laporan WTO menekankan bahwa perkiraan saat ini lebih tidak pasti dari biasanya karena adanya risiko penurunan yang substansial, termasuk ketegangan geopolitik, guncangan pasokan makanan, dan kemungkinan dampak yang tidak terduga dari pengetatan moneter.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB