Senin, 20 Maret 2023 10:57:34 WIB

Xi Jinping serukan Cara Rasional untuk Keluar dari Konflik Ukraina
International

Endro

banner

Presiden Tiongkok Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. (SS Video Al Jazeera)

BEIJING, Radio Bharata Online - Presiden Tiongkok Xi Jinping, yang tiba di Moskow pada hari Senin (20/3) untuk melakukan pembicaraan, telah menyerukan "cara yang rasional" untuk keluar dari krisis Ukraina, tetapi mengakui bahwa tidak akan mudah untuk mencapai solusi.

Menulis di surat kabar Rusia Rossiiskaya Gazeta, sebuah harian yang diterbitkan oleh pemerintah Rusia, Xi mengatakan bahwa diskusi-diskusi dapat didasarkan pada 12 poin proposal Tiongkok, untuk sebuah penyelesaian politik yang diterbitkan bulan lalu. Menurut Presiden Tiongkok itu, dokumen ini berfungsi sebagai faktor konstruktif dalam menetralisir konsekuensi krisis, dan mempromosikan penyelesaian politik.  Namun menurut Xi, masalah-masalah yang kompleks tidak memiliki solusi yang sederhana.

Xi menambahkan bahwa artikel tersebut mencerminkan "sebanyak mungkin" pandangan komunitas global.

Kunjungan Xi ke Moskow adalah yang pertama sejak Putin mengirim pasukan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, dengan Beijing menempatkan dirinya sebagai pihak netral, bahkan setelah menegaskan kembali hubungan dekatnya dengan tetangganya di utara.

Presiden Tiongkok akan menjadi pemimpin dunia pertama yang bertemu Putin, sejak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada Jumat pekan lalu.

Presiden Xi Jinping telah berusaha untuk menampilkan Tiongkok sebagai pembawa perdamaian global, dengan alasan bahwa jalan keluar dari krisis ini dapat ditemukan, jika semua orang dipandu oleh konsep keamanan bersama, komprehensif, bersama dan berkelanjutan, dan melanjutkan dialog dan konsultasi dengan cara yang setara, bijaksana dan pragmatis.

Putin menyambut baik kesediaan Tiongkok untuk memainkan "peran konstruktif" dalam mengakhiri konflik di Ukraina, dan memiliki "harapan yang tinggi" terhadap pembicaraan hari Senin dengan Xi.

Dalam sebuah artikel yang ditulis untuk sebuah surat kabar Tiongkok dan diterbitkan oleh Kremlin pada hari Minggu, Putin menulis bahwa Moskow tidak ragu mereka akan memberikan dorongan baru yang kuat, untuk seluruh kerja sama bilateral.

 

Ia mengatakan bahwa hubungan Tiongkok-Rusia berada pada "titik tertinggi".

Tiongkok tidak mengutuk perang di Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi, meskipun telah mengkritik sanksi internasional yang dijatuhkan kepada Rusia, dan beberapa tokoh politik dan militernya yang paling terkemuka.

Menurut sebuah laporan, diperkirakan Xi juga akan mengadakan diskusi telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah kunjungannya ke Moskow.

Sementara Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengadakan percakapan telepon yang jarang terjadi dengan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba, minggu lalu untuk mendesak solusi politik, mengatakan bahwa Tiongkok khawatir bahwa perang dapat menjadi tidak terkendali. Qin mendesak Ukraina untuk mencari solusi politik dengan Moskow.

Kepada Kuleba, Qin mengatakan bahwa Tiongkok selalu menjunjung tinggi sikap yang obyektif dan adil dalam masalah Ukraina.

Pada gilirannya, Kuleba menegaskan kembali pentingnya integritas teritorial dan poin-poin penting dari rencana perdamaian Zelenskyy, yang mencakup pemulihan perbatasan Ukraina, penarikan militer Rusia dan penghentian semua pertempuran. (Al Jazeera)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner