Menanggapi tindakan Jepang yang berencana memperketat pembatasan ekspor terhadap peralatan semikonduktor performa tinggi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning di depan jumpa pers hari Senin kemarin (3/4) menyatakan bahwa Tiongkok akan mengevaluasi dampak kebijakan Jepang tersebut, apabila pihak Jepang melakukan pembatasan terhadap kerja sama industri semikonduktor normal Tiongkok-Jepang secara sengaja dan merugikan kepentingan pihak Tiongkok, maka Tiongkok akan dengan tegas menanggapi hal tersebut. 

Baru-baru ini, Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang mengumumkan, akan mengamendemen peraturan pelaksanaan administratif ‘Undang-Undang Valuta Asing dan Perdagangan Luar Negeri’, dan mengintensifkan pembatasan ekspor terhadap 23 jenis dari 6 kategori peralatan manufaktur semikonduktor performa tinggi. Ada analis berpendapat, tindakan ini ditujukan pada Tiongkok, dan ke depannya, produk perusahaan Jepang yang berkaitan dengan bidang tersebut akan sulit diekspor ke pasar Tiongkok. 

Menanggapi hal tersebut, Mao Ning mengatakan, dunia berpendapat bahwa tindakan Jepang tersebut sengaja melakukan pembatasan terhadap kerja sama industri semikonduktor normal Tiongkok-Jepang, Tiongkok sudah mengajukan teguran yang tegas kepada Jepang pada tingkat yang berbeda-beda, untuk menyampaikan kekecewaan dan keprihatinan seriusnya. 

Mao Ning menunjukkan, dalam berkomunikasinya dengan Tiongkok, pihak Jepang pernah berkali-kali menyatakan bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara sangat erat, Jepang berupaya mendorong kerja sama dengan Tiongkok, dan tidak akan melakukan ‘desinisisasi’. Diharapkan, Jepang dapat melaksanakan pernyataan tersebut dengan aksi riil, memegang pendirian yang objektif dan adil serta prinsip pasar yang bertolak dari kepentingan jangka panjang, memelihara kestabilan dan kelancaran rantai pasokan global, memelihara ketertiban perdagangan internasional yang bebas dan terbuka, serta memelihara kepentingan bersama kedua negara dan perusahaan kedua negara. Tindakan Jepang yang berencana melakukan pembatasan ekspor ke Tiongkok tidak hanya akan mempengaruhi rantai pasokan industri semikonduktor kawasan ini maupun global, tapi juga akan merugikan perusahaan Jepang sendiri. Diharapkan Jepang dapat bertindak hati-hati, dan tidak menambahkan kompleksitas hubungan Jepang-Tiongkok dan rasa saling percaya kedua negara.

Pewarta : CRI