Kamis, 16 Maret 2023 10:39:19 WIB
Jelang KTT Korsel-Jepang, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antar Benua
International
Endro
Orang-orang menonton layar TV besar yang menunjukkan peluncuran rudal Korea Utara sebelumnya. Tes terbaru Korea Utara melibatkan rudal balistik antarbenua. [Kim Hong-Ji / Reuters]
JAKARTA, Radio Bharata Online - Korea Utara telah menembakkan rudal balistik antarbenua ke perairan timurnya, hanya beberapa jam sebelum presiden Korea Selatan dijadwalkan terbang ke Jepang untuk pertemuan puncak pertama antara kedua negara dalam beberapa tahun.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pada Kamis pagi, bahwa Pyongyang telah meluncurkan Rudal Balistik Antar Benua (Inter Continental Ballistic Missile – ICBM).
Senjata pemusnah massal itu meluncur menuju perairan timur Semenanjung Korea, setelah diluncurkan dari ibu kota Korea Utara, Pyongyang, sekitar pukul 7.10 pagi.
Pihak militer Korea Selatan dalam sebuah pernyataan menyebutkan, ICBM Korea Utara diluncurkan pada sudut yang curam, dan terbang sekitar 1.000 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Jepang juga mendeteksi rudal tersebut, dan penjaga pantai mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal untuk waspada terhadap benda-benda yang jatuh.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan, rudal itu mungkin mendarat di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang setelah sekitar satu jam di udara. Lokasi pendaratan rudal sekitar 250 kilometer dari pulau barat Oshima-oshima, yang berdekatan dengan tempat jatuhnya rudal Korea Utara lainnya setelah penerbangan uji coba.
Peluncuran itu adalah yang pertama dari jenis ICBM Korea Utara dalam sebulan, di tengah latihan militer skala besar antara Korea Selatan dan Amerika Serikat yang sedang berlangsung.
Peluncuran terbaru juga dilakukan hanya beberapa jam, sebelum Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dijadwalkan bertemu di Tokyo untuk pertemuan puncak bilateral pertama dalam 12 tahun.
Baik Korea Selatan meupun Jepang, telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dan latihan militer bersama, yang menurut Yoon sangat penting untuk stabilitas regional dan global. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB