Selasa, 23 Mei 2023 10:4:8 WIB

Netizen Tiongkok tetap waspada atas penipuan AI
Teknologi

Endro

banner

Foto AI: VCG

BEIJING, Radio Bharata Online - Menghindari penipuan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence), telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan di platform Weibo pada hari Senin (22/5), setelah polisi di Baotou, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Tiongkok Utara, baru-baru ini merilis sebuah kasus penipuan AI yang umum terjadi.  Penipu menggunakan teknologi AI untuk membuat wajah dan suara palsu dalam panggilan video, sehingga korban mengalami kehilangan uang sebesar 4,3 juta yuan (sekitar Rp. 6,5 miliar).

Menurut Polisi, korban bermarga Guo, yang memiliki perusahaan teknologi di Fuzhou, provinsi Fujian, Tiongkok Timur, tertipu sebesar 4,3 juta yuan ($611.000) dalam waktu 10 menit.

Penipu tersebut melakukan panggilan video WeChat kepada Guo pada Jumat sore, menggunakan teknologi AI untuk membuatnya terlihat seperti teman Guo di dunia nyata.

Selama panggilan video, penipu meyakinkan Guo bahwa dia membutuhkan akun perusahaan Guo, untuk membayar deposit sebesar 4,3 juta yuan (sekitar Rp. 5,5 miliar) untuk menawar sebuah proyek. Penipu tersebut meminta nomor kartu bank Guo, mengklaim bahwa ia telah mentransfer 4,3 juta yuan ke rekening Guo, dan mengirimkan tangkapan layar bukti transfer bank kepada Guo melalui wechat.

Karena percaya pada temannya, Guo mentransfer 4,3 juta yuan ke penipu dalam dua kali pembayaran, tanpa memverifikasi apakah uangnya sampai.

Setelah menerima laporan, polisi di Fuzhou dan Baotou dengan cepat memblokir transfer, dan berhasil menghentikan transfer sebesar 3,36 juta yuan. Namun, sisanya telah ditransfer dan sekarang sedang dalam upaya pengambilan kembali.

Kasus ini telah memicu diskusi hangat tentang kewaspadaan terhadap penipuan AI di media sosial Tiongkok. Pada hari Senin, topik tentang cara mencegah penipuan AI telah dilihat 170 juta kali, dan menghasilkan 9.579 diskusi.

Seorang netizen Tiongkok berkomentar, ketika meminjam uang, terutama dalam jumlah besar, pastikan untuk melakukannya secara langsung, bukan melalui panggilan video."

Netizen lainnya berkomentar, "Selalu pastikan identitas orang yang Anda ajak bicara, sebelum bertindak."

Liu Dingding, seorang pengamat veteran industri teknologi, kepada Global Times pada hari Senin mengatakan, bahwa Tiongkok telah bekerja pada undang-undang yang relevan.

Pada tanggal 11 April, Administrasi Dunia Maya Tiongkok meminta komentar publik, tentang rancangan langkah-langkah manajemen untuk layanan AI generatif, yang menaruh banyak perhatian pada keaslian konten dan keamanan data pelatihan.

Menurut draf tersebut, konten yang dihasilkan oleh AI generatif harus benar dan akurat, dan langkah-langkah harus diambil untuk mencegah pembuatan informasi palsu.

Dia mencatat bahwa, jika input berisi entri sensitif dan ilegal, beberapa produk ChatGPT domestik seperti Ernie bot dari Baidu, atau Tongyi Qianwen dari Alibaba, tidak akan memberikan output jawaban apa pun. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner