Kamis, 5 Agustus 2021 1:49:48 WIB

Unik, Perempuan Suku Yao Potong Rambut Hanya Dua Kali Seumur Hidup
Sosial Budaya

Agsan

banner

Wanita Yao dan rambut panjangnya - Image from Tencent

Bolong.id– Di Tiongkok Kuno, menjaga dan merawat rambut adalah aturan yang harus dipatuhi oleh semua orang. Orang dulu sangat percaya bahwa kulit tubuh tidak boleh mudah dirusak. Bahkan ada hukuman yang unik seperti Kun Xing, yaitu memotong janggut dan rambut korban, yang dianggap sangat memalukan saat itu.

Di zaman modern sekarang, praktik seperti ini sudah ditinggalkan, dan kita boleh bermain-main dengan berbagai gaya rambut. Tetapi penduduk sebuah desa di Guangxi masih mempertahankan kebiasaan menumbuhkan rambut tersebut.

Dilansir dari ä¸€åªä¹‹æ—…, ada sebuah desa kecil bernama Huangluo Yaozhai di Pegunungan Nanling di Guangxi. Penduduk di sini semuanya adalah orang Yao, diberi nama Hong Yao karena penduduk di sini suka memakai baju merah. Para wanita di sini mulai menumbuhkan rambut mereka, setelah memotong rambut mereka seratus hari setelah mereka lahir. Mereka hanya akan memotong rambut lagi ketika mereka berusia 18 tahun, dan rambut yang dipotong akan dikumpulkan dan dibuat menjadi bundel. Setelah itu, mereka tidak akan memotong rambut lagi dalam hidupnya.

Ternyata wanita Yao percaya bahwa rambut mewakili sumber keberkahan hidup. Semakin panjang rambut, semakin gelap dan cerah, hidup mereka akan semakin diberkati. Karena itu, mereka biasanya harus mengumpulkan rambut rontok mereka dan membuatnya menjadi seikat rambut, yang akan diikat bersama dengan seikat rambut yang telah dipotong saat mereka belum berusia 18 tahun. Ini juga merupakan hiasan rambut yang sangat khas.

Gaya rambut wanita yang telah melahirkan berbeda dengan wanita yang sudah menikah tapi belum melahirkan, konon gaya rambut ini memiliki efek magis memanjatkan doa untuk anak.

 

Wanita Yao sedang menggulung rambutnya - Image from Tencent

 

Karena wanita Yao sangat menghargai rambut, menurut adat setempat, hanya keluarga suami yang boleh menyentuh rambut istri. Jadi jika anda pernah melihat rambut panjang wanita di daerah setempat, bukanlah suatu pelanggaran kecil jika anda seorang yang sudah menikah. Namun, jika anda belum menikah, maka anda harus menikahi wanita tersebut.

Namun, tradisi ini telah mulai ditinggalkan dalam beberapa tahun ini, karena telah menjadi pertunjukan wisata dan rekreasi lokal yang populer, dan wanita lokal juga bersedia menunjukkan rambut panjang mereka kepada orang luar.

Ada fakta menarik lainnya tentang rambut panjang orang Yao. Semua orang tahu bahwa rambut anak perempuan cenderung mudah rontok dan sulit untuk merawatnya. Tapi gadis-gadis di sini memiliki rambut hitam legam. Banyak produsen perawatan rambut datang ke sini untuk belajar dari mereka, bagaimana cara merawat rambut panjang tersebut.

Di sini mereka menemukan bahwa metode perawatan rambut orang Yao sangat unik. Sampo mereka dibuat dengan air beras dari beras khas lokal, ditambah dengan obat tradisional Tiongkok, kulit jeruk, teh, dan kemudian difermentasi dalam pot tanah liat. Setelah berbulan-bulan, itu akan membentuk cairan kental dan asam.

Gadis-gadis biasanya mencuci rambut mereka langsung di tepi sungai, tidak jelas apakah itu terkait dengan kualitas mata air setempat. Para ahli telah melakukan penelitian tentang sampo dan menemukan bahwa kandungan vitamin B dalam sampo yang mereka gunakan sangat tinggi, dimana memiliki efek perlindungan yang baik pada kulit kepala.

Mungkin inilah alasan mengapa semua wanita Yao bisa memiliki rambut panjang.

https://bolong.id/vj/0721/unik-perempuan-suku-yao-potong-rambut-hanya-dua-kali-seumur-hidup

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner