Sabtu, 1 April 2023 14:50:6 WIB
Ratusan Orang Menggelar Protes di New York Menentang Persinggahan Tsai Ing-Wen di AS
International
Adelia - Radio Bharata Online
Orang-orang memprotes persinggahan Tsai Ing-wen di AS dengan bernyanyi, memegang plakat, spanduk dan bendera. (CCTV)
NEW YORK, Radio Bharata Online - Ratusan orang menggelar protes di New York pada hari Kamis (29/03/2023), terhadap pemimpin wilayah Taiwan Tsai Ing-wen yang melakukan 'transit' melalui Amerika Serikat sebagai bagian dari perjalanannya ke Amerika Tengah.
Tsai, yang meninggalkan Taipei pada Rabu dan akan kembali pada 7 April, telah merencanakan kunjungan ke Guatemala dan Belize, dan akan transit melalui New York dan Los Angeles sebagai bagian dari perjalanannya.
Para pengunjuk rasa menggambarkan persinggahan itu sebagai pengkhianatan.
“Untuk menghasut permusuhan terhadap daratan dan mencari kemerdekaan dengan meminta dukungan AS pasti akan mendorong Taiwan ke situasi perang yang berbahaya. Oleh karena itu, kami akan terus memprotes selama transit Tsai di Amerika Serikat,” kata Hua Junxiong, presiden kehormatan Dewan Tiongkok untuk Promosi Reunifikasi Nasional yang Damai di New York.
Seorang pengunjuk rasa Amerika mengatakan pemerintah AS harus menmbuat kerja sama damai dengan Tiongkok daripada menghasut permusuhan terhadap Tiongkok daratan.
"Benar-benar tidak ada negara nyata Taiwan yang terpisah, ini adalah divisi buatan yang dibuat oleh Barat, yang coba diciptakan oleh para pemimpin kita. Dan saya menolak ini sebagai orang Amerika. Dan saya pikir satu-satunya cara bagi kita untuk maju dalam hal ini intinya adalah membuat kesepakatan dengan Tiongkok, kerja sama damai dengan Tiongkok, tidak ada yang lain," kata Sam Bismuth, seorang pengunjuk rasa.
Qian Jin, wakil konsul jenderal Tiongkok di New York, mengutuk langkah Tsai, memperingatkan bahwa hal itu membawa ketidakstabilan di Selat Taiwan.
“Mereka adalah pembuat masalah untuk stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan, dan mereka juga pembuat masalah untuk hubungan Tiongkok-AS, karena kami ingin memiliki hubungan yang stabil dan sehat dengan Amerika Serikat,” kata Qian.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB