Minggu, 2 April 2023 14:34:31 WIB
Fasilitas kesejahteraan bagi penyandang autisme di Jepang sangat membantu orang dengan autisme Namun kini permasalahan kekurangan tenaga kerja menjadi tantangan untuk tetap dapat memberikan perawatan yang memadai
International
Adelia Astari

Para pekerja dengan autisme sedang membuat palet. (CCTV)
Radio Bharata Online - Fasilitas kesejahteraan bagi penyandang autisme di Jepang sangat membantu orang dengan autisme. Namun kini permasalahan kekurangan tenaga kerja menjadi tantangan untuk tetap dapat memberikan perawatan yang memadai.
Jepang memiliki hampir 360.000 orang dengan autisme pada tahun 2022 dengan lebih dari 80 fasilitas kesejahteraan bagi mereka.
Keyaki-no-Sato adalah salah satu fasilitas kesejahteraan tersebut. Terletak di Prefektur Saitama, fasilitas kesejahteraan ini berusia hampir 40 tahun. Memiliki sekitar 110 orang penyandang autisme yang tinggal atau bekerja di sana.
Selain memberikan perawatan sehari-hari bagi penyandang autisme, fasilitas kesejahteraan juga memberdayakan mereka dengan keterampilan kerja.
Fasilitas kesejahteraan ini juga memiliki pabrik dan menjadi satu-satunya pabrik kesejahteraan khusus untuk penyandang autisme.
Di pabrik, mereka bekerja secara berkelompok, masing-masing beranggotakan dua hingga tiga orang. Orang dengan autisme ringan bertanggung jawab untuk mengajar mereka yang memiliki keterampilan kerja dasar autisme parah, dan mereka yang memiliki autisme ringan dapat bekerja di pabrik biasa setelah mereka menguasai semua keterampilan.
Pabrik tersebut sekarang memiliki 23 pekerja autisme, dan mereka dapat menghasilkan sekitar 700 palet sehari.
Bekerja selama lima hari seminggu dari pukul 09.00 hingga 17.00. Pekerja memiliki istirahat siang satu jam dan dua istirahat 20 menit, dan dapat menghasilkan sekitar 436 dolar AS sebulan.
"Saya bekerja di sini dari Senin sampai Jumat. Saya senang di sini. Bekerja sangat keras. Pada hari Sabtu, saya akan tinggal di rumah kelompok dan menonton TV," kata seorang pekerja.
Setelah bekerja, staf dari fasilitas kesejahteraan akan menjemput mereka ke rumah kelompok yang berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki.
Dua puluh pekerja memilih untuk tinggal di rumah kelompok, yang masing-masing kamar dilengkapi dengan satu tempat tidur, satu AC, satu set TV, dan perabotan lainnya. Rumah kelompok tersebut juga memiliki kantin sendiri.
Diketahui beberapa pekerja telah tinggal di sini selama lebih dari 20 tahun.
Meskipun fasilitas kesejahteraan berhasil menyediakan pekerjaan bagi penyandang autisme, namun fasilitas tersebut kini menghadapi kekurangan staf perawat.
"Masalah penuaan terus berlanjut. Usia rata-rata pasien di sini adalah 60 tahun. Merawat mereka dalam beberapa hari mendatang merupakan masalah besar bagi kami," kata Hideori Miyazaki, manajer Keyaki-no-Sato.
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
