Hainan, Radio Bharata Online - Para petani Asia Tenggara mendapat manfaat dari kemajuan terbaru yang dibuat di Provinsi Hainan, dan para peneliti pertanian berharap untuk lebih mempromosikan teknologi baru mereka di wilayah tersebut.

Kondisi agro-ekonomi yang baik dari provinsi pulau di Tiongkok selatan itu telah memungkinkannya mengembangkan hubungan pertanian yang lebih baik dengan Vietnam, Kamboja, dan negara-negara lain di Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) karena perdagangan di sektor ini terus berkembang setiap tahun dengan bangsa-bangsa ini.

Para peneliti di Chinese Academy of Tropical Agricultural Sciences (CATAS) yang berbasis di Hainan telah melakukan penjangkauan di wilayah tersebut untuk menyebarkan solusi seperti metode yang baru mereka kembangkan untuk mencegah dan mengendalikan kulit kayu mati pada pohon karet. Teknik ini sudah diterapkan di Kamboja dan Laos.

"Tahun ini kami ingin mendemonstrasikan dan mempromosikan produk dan teknologi kami di pangkalan kami di Laos melalui pelatihan online dan kunjungan lapangan," kata Wang Zhenhui, Direktur Bagian Institut Penelitian Karet di bawah CATAS.

Akademi itu juga bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam pelatihan personel, implementasi proyek, dan pertukaran akademik. Mereka menandatangani perjanjian kerja sama dengan beberapa anggota ASEAN, mendirikan stasiun penelitian dan mengundang ilmuwan muda dari negara-negara tersebut untuk mengunjungi fasilitas mereka di Hainan.

Sebagian besar kerja sama internasional dilakukan di bawah kerangka Lancang-Mekong Cooperation (LMC), yang diluncurkan oleh Tiongkok, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam pada tahun 2016. Namanya berasal dari sungai yang melintasi wilayah tersebut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama lintas batas di bidang pertanian, pengentasan kemiskinan, dan berbagai topik lainnya.

"Kami telah mendirikan basis demonstrasi produksi di lima negara Lancang-Mekong Cooperation lainnya, dan menawarkan bantuan teknis kepada perusahaan yang berinvestasi di luar negeri seperti Yunnan Rubber dan Guangken Rubber, melatih pekerja terampil lokal, dan meningkatkan promosi teknologi karet yang matang," ujar Profesor Wang Lifeng, seorang peneliti di institut tersebut.

Tahun ini, Provinsi Hainan menggelar pertemuan promosi bisnis di Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Singapura, yang menghasilkan sejumlah kesepakatan kerjasama.

"Selama perjalanan saya tahun ini, kami telah mencapai konsensus kerja sama dan menjalin hubungan persahabatan dengan enam pemasok teratas di Asia Tenggara berkat acara promosi bisnis, dan mereka bersedia berinvestasi di Pusat Perdagangan Kopi Internasional Hainan," ungkap Li Yu, Ketua Hainan State Farms Tropical Products, sebuah perusahaan pertanian terkemuka di provinsi tersebut.