Menanggapi isu negara tertentu yang menambahkan anggaran militernya dengan alasan ‘ancaman militer Tiongkok’, dalam jumpa pers yang diadakan hari Kamis (30/03) kemarin, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok Tan Kefei menyatakan bahwa Tiongkok dengan tegas menentang tindakan negara tersebut menambah anggaran militernya dengan alasan ‘ancaman militer Tiongkok’. Tiongkok senantiasa menjadi pembangun perdamaian dunia, kontributor pembangunan global serta penjaga ketertiban internasional. Bagi seluruh dunia, Tiongkok adalah peluang, bukanlah tantangan.
Tan Kefei menyatakan, anggaran militer AS selalu merupakan yang tertinggi di dunia, sering melancarkan perang dan memicu kekacauan. AS barulah ancaman terbesar bagi perdamaian, keamanan serta stabilitas dunia. Selain itu, Tiongkok juga mendesak Inggris untuk memperbaiki sikapnya, membetulkan pemahamannya terhadap Tiongkok, serta berhenti menggembar-gemborkan apa yang disebut dengan ‘tantangan Tiongkok’.
Dikabarkan, anggaran belanja pertahanan nasional AS untuk tahun fiskal 2024 mencapai 886 miliar dolar AS. Menteri Pertahanan Nasional AS menyebut anggaran tersebut bertujuan untuk menghadapi tantangan Tiongkok yang semakin besar. Sementara itu, laporan ‘Evaluasi Komprehensif Keamanan, Pertahanan, Pembangunan dan Kebijakan Diplomatik’ yang baru-baru ini dikeluarkan pemerintah Inggris menyebut, untuk menanggapi tantangan Tiongkok dan Rusia, Inggris berencana menambah anggaran militernya sebesar 5 miliar GBP dalam 2 tahun mendatang, dan pengeluaran pertanahan nasional akan ditingkatkan sampai 2,5% dari PDB.
Pewarta : CRI