Selasa, 23 Februari 2021 8:5:50 WIB
Bantah Lakukan Genosida, Tiongkok Buka Pintu untuk PBB Kunjungi Xinjiang
Sosial Budaya
Agsan prawira
Menlu China Wang Yi (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jenewa -
Tiongkok menyebut tuduhan genosida terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang sebagai "serangan fitnah". Tiongkok membantah tuduhan dari negara-negara di Eropa dan Turki dan menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatangi langsung wilayah yang terpencil itu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (23/2/2021), para aktivis dan pakar HAM PBB menyebut setidaknya 1 juta warga muslim Uighur ditahan di kamp-kamp Xinjiang. Tiongkok menyangkal pelanggaran itu dan mengatakan kamp-kampnya memberikan pelatihan kejuruan dan diperlukan untuk melawan ekstremisme.
Menteri Luar Negeri Tiongkok , Wang Yi, mengatakan kepada Dewan HAM PBB bahwa mereka mengambil tindakan kontra-terorisme sesuai dengan hukum. Xinjiang, disebut Wang, telah menikmati "stabilitas sosial dan perkembangan yang baik" setelah empat tahun tanpa "kasus terorisme".
"Fakta dasar ini menunjukkan bahwa tidak pernah ada yang disebut genosida, kerja paksa, atau penindasan agama di Xinjiang," kata Wang.Wang menyebut bahwa terdapat 24.000 masjid di Xinjiang, di mana orang-orang dari semua kelompok etnis juga menikmati hak-hak buruh.
"Tuduhan yang menghasut seperti itu dibuat karena ketidaktahuan dan prasangka, itu hanya seruan jahat dan didorong secara politik dan jauh dari kebenaran."
Wang menyatakan Tiongkok selalu membuka pintu bagi PBB untuk mengunjungi Xinjiang. Namun dia tak menyebut persis waktu untuk kunjungan itu.
"Pintu ke Xinjiang selalu terbuka. Orang-orang dari banyak negara yang mengunjungi Xinjiang telah mempelajari fakta dan kebenaran di lapangan. Tiongkok juga menyambut Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB untuk mengunjungi Xinjiang," katanya, mengacu pada Komisioner Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet, yang merundingkan persyaratan akses ke negara itu.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah mendukung keputusan terakhir mantan Presiden Donald Trump bahwa Tiongkok telah melakukan genosida di Xinjiang dan mengatakan AS harus bersiap untuk menjatuhkan hukuman pada Tiongkok .
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB