Rabu, 14 Desember 2022 10:35:40 WIB
Kedutaan Besar Tiongkok mengecam pernyataan menteri luar negeri Inggris tentang Tiongkok
International
AP Wira
gedung kedutaan Tiongkok di London, Inggris./Kedutaan Tiongkok di Inggris [CGTN]
LONDON, Radio Bharata Online - Kedutaan Besar Tiongkok di Inggris pada Senin (13/12) menyatakan penolakan keras terhadap pernyataan yang dibuat tentang Tiongkok oleh Menteri Luar Negeri Inggris untuk Urusan Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan James Cleverly.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini James Cleverly mengatakan, bahwa Tiongkok adalah negara yang sangat menantang di panggung internasional, dan bahwa perilaku Tiongkok "tidak dapat diterima" dalam urusan yang berkaitan dengan Xinjiang dan Hong Kong.
menanggapi hal tersebut, juru bicara kedutaan Tiongkok dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs kedutaan Tiongkok menyebut "Pernyataan pihak Inggris adalah pemutarbalikan fakta dan fitnah terhadap Tiongkok,"
Juru bicara tersebut juga menekankan bahwa Tiongkok selalu menghormati kedaulatan negara lain dan menentang campur tangan dalam urusan internal negara lain; menjunjung perdamaian dan stabilitas dan menolak perang dan kekacauan; berdiri untuk dialog dan kerja sama dan menentang konfrontasi dan persaingan; dan menganjurkan multilateralisme dan menentang unilateralisme.
Sebaliknya, Inggris dan AS sering mencampuri urusan dalam negeri negara lain, menciptakan konflik dan gesekan di seluruh dunia, dan mempraktikkan standar ganda dalam urusan internasional. Siapa yang menantang dan merusak tatanan internasional? penghakiman," bunyi pernyataan itu.
Terkait dengan Xinjiang dan Hong Kong hal tersebut murni urusan dalam negeri Tiongkokdan ia mengatakan Inggris tidak berhak membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab.
Kebijakan pemerintah Tiongkok di Xinjiang dan Hong Kong kondusif untuk melindungi hak asasi manusia, mempromosikan pembangunan, dan mencapai perdamaian dan stabilitas jangka panjang, kata juru bicara itu, menambahkan bahwa tidak ada yang dapat menghentikan orang Tiongkok menjalankan negara kita sesuai dengan keinginan kita sendiri. .
Kedutaan Tiongkok mendesak pihak Inggris untuk meninggalkan prasangka ideologis mereka , menghormati fakta, dan mengikuti perkembangan zaman. Hanya dengan mengikuti prinsip saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan, hubungan Tiongkok-Inggris dapat berkembang secara sehat, tambah juru bicara itu.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB