Sabtu, 15 Februari 2025 13:2:15 WIB

Laporan PBOC: Pinjaman Yuan Tiongkok Tumbuh Sebesar 18,09 Triliun pada Tahun 2024
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Gedung Kantor Bank Sentral Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Pinjaman berdenominasi yuan Tiongkok meningkat sebesar 18,09 triliun yuan (sekitar 40.531 triliun rupiah) atau 7,6 persen dari tahun ke tahun pada tahun 2024, menjadi 255,68 triliun yuan (sekitar 573 ribu triliun rupiah) pada akhir tahun lalu, menurut laporan tahun 2024 tentang pinjaman lembaga keuangan yang dirilis oleh Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) pada hari Jum'at (14/2).

Secara khusus, laporan tersebut mengatakan bahwa pinjaman kepada perusahaan dan lembaga publik tumbuh dengan stabil tahun lalu, mencapai 171,01 triliun yuan (sekitar 383 ribu triliun rupiah), meningkat sebesar 13,96 triliun yuan (sekitar 31.277 triliun rupiah) atau 8,9 persen dari tahun ke tahun.

Menurut laporan itu, pinjaman industri jangka menengah dan panjang yang beredar meningkat sebesar 2,8 triliun yuan (sekitar 6.273 triliun rupiah) atau 12,6 persen dari tahun ke tahun, menjadi 24,58 triliun yuan (sekitar 55 ribu triliun rupiah).

Sementara itu, pinjaman untuk industri jasa dan industri terkait infrastruktur mencapai 67,59 triliun yuan (sekitar 151.436 triliun rupiah) dan 40,92 triliun yuan (sekitar 91.682 triliun rupiah), naik masing-masing 8,2 persen dan 8,9 persen dari tahun ke tahun.

Laporan tersebut mengatakan saldo pinjaman mikro dan kecil inklusif mencapai 32,93 triliun yuan (sekitar 73.780 triliun rupiah), meningkat 4,2 triliun yuan (sekitar 9.410 triliun rupiah) atau 14,6 persen dari tahun ke tahun.

Laporan itu mencatat bahwa pinjaman untuk industri hijau mencatat pertumbuhan signifikan pada tahun 2024, dengan saldo mencapai 36,6 triliun yuan (sekitar 82 ribu triliun rupiah), 6,52 triliun (sekitar 14.608 triliun rupiah) lebih banyak dari tahun sebelumnya, naik 21,7 persen.

Menurut laporan tersebut, pinjaman yang beredar untuk pertanian naik 4,65 triliun yuan (sekitar 10.418 triliun rupiah) atau 9,8 persen, menjadi 51,36 triliun yuan (sekitar 115 ribu triliun rupiah).

Untuk pengembangan real estat, laporan itu mengatakan pinjaman yang beredar mencapai 13,56 triliun yuan (sekitar 30.381 triliun rupiah), meningkat 412,5 miliar yuan (sekitar 924 triliun rupiah) atau 3,2 persen dari tahun ke tahun.

Laporan tersebut mengatakan hampir 47 persen dari usaha sains-teknologi skala kecil dan menengah yang mengajukan pinjaman - total 262.500 perusahaan - telah menerima dukungan keuangan tersebut hingga akhir tahun 2024 sehingga total saldo pinjaman menjadi 3,27 triliun yuan (sekitar 7.326 triliun rupiah), naik 21,2 persen dari tahun ke tahun.

Menurut laporan tersebut, pinjaman rumah tangga yang beredar mencapai 82,84 triliun yuan (sekitar 186 ribu triliun rupiah) pada akhir tahun 2024, meningkat 2,72 triliun yuan (sekitar 6.094 triliun rupiah) atau 3,4 persen dari tahun ke tahun.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner