Nanjing, Radio Bharata Online - Kebun Binatang Hutan Hongshan di Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, secara aktif berkomitmen untuk melindungi hewan dan mempromosikan kesadaran publik serta pendidikan tentang perawatan hewan.

Para staf berharap kebun binatang tidak hanya menjadi tempat bagi orang untuk berkunjung dan belajar, tetapi juga rumah tempat hewan dapat hidup bahagia.

Lao Ma adalah beruang madu berusia 33 tahun di kebun binatang. Karena usianya yang sudah tua, beruang madu tersebut meninggal dunia di paviliun beruang pada 31 Desember 2022.

Usia 33 tahun berarti Lao Ma hidup lebih lama dari kebanyakan beruang madu, yang biasanya memiliki harapan hidup 19-25 tahun.

Lao Ma telah tinggal di Kebun Binatang Hutan Hongshan sejak tahun 1993. Beruang madu itu telah dirawat dengan baik sampai menit terakhir hidupnya. Giginya yang rusak membuat beruang madu tidak bisa mengunyah, sehingga para peternak membuat bubur sayur hangat kesukaan Lao Ma.

Beruang madu, disebut juga beruang madu Malaya, biasanya hidup di hutan tropis Asia Tenggara.

"Ketika saya datang ke kebun binatang saat masih kecil, saya sering melihat Lao Ma. Ini adalah salah satu kenangan kami saat masih kecil," kata Zhai Haochen, warga setempat.

Hewan menggemaskan lainnya di kebun binatang adalah monyet emas berhidung pesek Tu Tu. Kini usianya hampir setahun, usianya sudah menyapih dan belajar makan daun. Meski saat ini sehat dan lincah, Tu Tu ditelantarkan oleh induknya pada hari ketiga kelahirannya dan hampir tidak bertahan hidup. Peternak harus mulai memberi makan buatan.

Meski peternak merawatnya dengan baik, Tu Tu merasa sakit secara fisik setengah bulan kemudian. Setelah memeriksa semua gejala, diagnosisnya adalah necrotizing colitis.

"Kita harus memberinya cairan 24 jam sehari. Kita perlu mengontrol kecepatan transfusi. Agar tidak menimbulkan gangguan pada tubuhnya, itu harus sangat lambat. Kita hanya bisa memasukkan 6ml hingga 7ml obat cair dalam satu jam," kata Zhang Xiaoxiao, seorang dokter hewan di Rumah Sakit Hewan Kebun Binatang Hutan Hongshan.

Berkat perawatan sepanjang waktu dari "ibu manusia", Tu Tu mulai bertambah berat dan kondisi mentalnya membaik, sehingga bayi monyet kecil itu akhirnya berhasil bertahan.

Baru-baru ini lebih dari 1.400 siswa sekolah menengah pertama dari Sekolah Menengah No. 29 Nanjing datang ke kebun binatang untuk melaksanakan proyek praktik sosial satu hari.

Sementara rangkong beristirahat setelah makan siang, para siswa membersihkan kandang, memindahkan sedotan, dan menata mainan untuk burung-burung tersebut di bawah bimbingan para peternak.

Proyek seperti perjalanan sekolah ini hanyalah bagian dari aspirasi pendidikan kebun binatang di masa depan.