Kamis, 15 Desember 2022 10:42:34 WIB
Kremlin : Sistem Patriot akan Menjadi Target yang Sah di Ukraina
International
Endro
Tangkapan Layar Video yang memperlihatkan Penghancuran Kota di Timur Kyiv oleh Drone Rusia (Al Jazeera)
MOSKOW, Radio Bharata Online - Kremlin mengatakan, sistem pertahanan rudal Patriot akan menjadi target yang sah, jika dikirim ke Ukraina untuk mencegat rentetan rudal Rusia yang masuk, yang telah melumpuhkan infrastruktur Ukraina.
Mantan Perdana Mentri Rusia Dmitry Medvedev pada hari Rabu memperingatkan NATO, agar tidak melengkapi Kyiv dengan sistem rudal Patriot.
Komentar itu muncul, ketika Moskow mengatakan “tidak ada gencatan senjata Natal”, setelah hampir 10 bulan perang di Ukraina. Bahkan ketika pembebasan puluhan tahanan, termasuk seorang warga negara Amerika Serikat, menunjukkan bahwa perang antara kedua belah pihak, terus berlangsung.
Rusia dan Ukraina saat ini tidak terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri pertempuran, sementara Moskow telah melakukan serangan rudal dan pesawat tak berawak, pada fasilitas listrik dan air di seluruh negeri, termasuk ibu kota Kyiv.
Ukraina telah meminta Barat sebagai sekutunya, untuk membantu meningkatkan sistem pertahanan udaranya, setelah serangan Rusia yang membuat jutaan orang hidup tanpa listrik di musim dingin.
Ukraina pada hari Rabu mengatakan, pasukannya menembak jatuh 13 pesawat tak berawak Rusia yang diluncurkan ke Kyiv.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan, ada ledakan di pusat distrik Shevchenkivskyi dan dua gedung administrasi rusak, tetapi disebutkan tidak ada korban jiwa.
Rory Challands dari jaringan Al Jazeera melaporkan, bagi Kyiv ini merupakan peringatan yang tidak menyenangkan. Challands mengatakan, meskipun dia tidak mendengar alarm serangan udara, dia terbangun dari "ledakan besar yang bergema di sekitar pusat kota". Ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh drone yang ditembak jatuh dan menghantam tanah.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan "tidak ada ketenangan di garis depan." Zelensky menggambarkan penghancuran kota-kota di bagian timur oleh Rusia dengan artileri. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB