BEIJING, Radio Bharata Online - Dengan epidemi yang dikendalikan dengan baik di daratan Tiongkok saat ini, daratan telah mendesak otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taiwan untuk melanjutkan operasi normal penerbangan lintas selat langsung, untuk memfasilitasi mobilitas rekan senegaranya di kedua sisi.
Zhu Fenglian, juru bicara untuk Kantor Urusan Dewan Negara Taiwan, pada hari Rabu mengatakan, rekan senegara di kedua sisi Selat dan industri penerbangan, sudah sangat ingin memulai kembali penerbangan langsung melintasi Selat Taiwan.
Sejauh ini, empat rute penumpang "mini three link" semuanya telah kembali beroperasi, membuat perjalanan lintas Selat lebih nyaman bagi penduduk dari Kinmen dan Matsu, keduanya pulau terpencil di Selat Taiwan.
Sejak rute penumpang dilanjutkan pada 7 Januari, total 62 perjalanan pulang pergi telah dioperasikan.
Pada 1 Februari, otoritas penerbangan daratan mendesak Taiwan untuk memprioritaskan dimulainya kembali penerbangan langsung ke 16 tujuan daratan, termasuk Guangzhou di Tiongkok Selatan. Namun menurut Zhu, sejauh ini belum ada tanggapan.
Tiongkok daratan sangat mendukung industri penerbangan di kedua sisi Selat, untuk meningkatkan penerbangan melintasi Selat secara. Dan maskapai penerbangan juga diizinkan untuk mengoptimalkan pengaturan penerbangan secara mandiri.
Sebanyak 214 penerbangan penumpang dioperasikan antara 13 dan 19 Februari, naik dari sekitar 100 dalam seminggu sebelum 8 Januari. Namun menurut Juru Bicara, dibandingkan dengan maksimum 890 jadwal penerbangan mingguan sebelum tahun 2020, kapasitas saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kedua sisi selat.
Di bawah pembatasan sepihak yang diberlakukan oleh otoritas DPP, hanya ada empat tujuan penerbangan langsung di daratan, yakni Beijing, Shanghai, Xiamen, dan Chengdu, sehingga pertukaran lintas-Selat, umumnya masih cukup merepotkan. (Global Times)