Jumat, 24 Maret 2023 13:46:5 WIB

Tiongkok Menentang Kemungkinan Penjualan Paksa TikTok Oleh AS
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Shu Jueting (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Shu Jueting, pada konferensi pers, Kamis (23/3), di Beijing menyatakan bahwa Tiongkok dengan tegas menentang setiap penjualan paksa platform video pendek TikTok.

Ini merupakan respon dari laporan yang menyebut bahwa AS memaksa pemilik TikTok di Tiongkok untuk menjual saham mereka dengan alasan keamanan nasional.

"Ini akan sangat merusak kepercayaan investor dari semua negara, termasuk Tiongkok, untuk berinvestasi di Amerika Serikat jika AS mengabaikan produk dan layanan tersebut, dan memaksa penjualan TikTok semata-mata karena darimana asal investor. Jika laporan itu benar, Tiongkok akan dengan tegas menentangnya," kata Shu. 

"Penjualan atau divestasi TikTok melibatkan ekspor teknologi yang harus mengikuti prosedur perizinan administrasi Tiongkok sesuai dengan hukum dan peraturan Tiongkok. Dan pemerintah Tiongkok akan membuat keputusan sesuai hukumnya," lanjutnya.

Beberapa jam setelah konferensi pers tersebut, Shou Zi Chew, CEO TikTok, muncul di hadapan Kongres AS untuk menjawab pertanyaan tentang "keamanan nasional" dari anggota parlemen AS.

Pada sidang yang berlangsung selama lebih dari lima jam itu Chew menghadapi pertanyaan sulit dari anggota parlemen AS, termasuk perlindungan anak di bawah umur dan keamanan data.

Itu adalah penampilan pertama Chew di hadapan Kongres, karena sidang yang digelar pada hari Kamis (23/3) tersebut diyakini akan menentukan masa depan TikTok di Amerika Serikat.

Menurut Financial Times, para Pejabat AS telah menjadikan masalah keamanan nasional sebagai alasan untuk menuntut pemilik TikTok di Tiongkok menjual saham mereka atau berpotensi menghadapi larangan.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner