New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok pada hari Rabu (20/3) meminta pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Sudan untuk menerapkan gencatan senjata Ramadan sesegera mungkin untuk menghindari jatuhnya korban sipil dan mencegah konflik meluas ke negara-negara tetangga.
Dai Bing, Wakil Perwakilan Tetap Misi Tiongkok untuk PBB, menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan publik yang diadakan oleh Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Sudan.
Sudan telah menyaksikan bentrokan mematikan antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) sejak 15 April 2023.
Pertempuran telah meletus di banyak bagian Sudan baru-baru ini, yang menyebabkan kerugian yang tak terukur dan efek tumpah yang menular.
Dai mengatakan bahwa ketika konflik di Sudan terus berkepanjangan, situasi kemanusiaan terus memburuk, 18 juta orang menderita kelaparan, dan masalah ketahanan pangan menjadi akut di banyak daerah.
Tiongkok menghargai pekerjaan badan-badan kemanusiaan PBB dan menyambut baik pihak berwenang Sudan untuk membuka beberapa titik penyeberangan kemanusiaan untuk memfasilitasi pekerjaan bantuan kemanusiaan. Tiongkok menyerukan kepada semua pihak dalam konflik Sudan untuk terus memastikan akses kemanusiaan yang cepat, aman, dan bebas hambatan, kata Dai.
"Di masa lalu, beberapa negara telah menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai alat politik untuk memberikan tekanan dan sanksi, dan bahkan secara langsung mencampuri urusan dalam negeri Sudan untuk memaksakan transisi demokrasi. Ini adalah salah satu alasan penting mengapa situasi di Sudan menjadi tidak stabil dan akhirnya jatuh ke dalam krisis. Tragedi Sudan patut menjadi bahan refleksi mendalam bagi Dewan Keamanan," ujar Dai.
Dai menekankan bahwa gencatan senjata dan kembalinya tatanan normal di Sudan adalah cara mendasar untuk meredakan situasi kemanusiaan.
Sejak konflik terjadi di Sudan, Tiongkok telah menyediakan beberapa batch pasokan medis dan bantuan makanan ke Sudan melalui saluran bilateral, memberikan kontribusi untuk meringankan krisis kemanusiaan. Tiongkok akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mengupayakan perdamaian abadi di Sudan, katanya.