Senin, 23 Desember 2024 13:37:54 WIB
Ekonomi dataran rendah mengacu pada spektrum kegiatan ekonomi yang terjadi hingga 1000 meter di atas permukaan tanah
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Jiang Mouyu, Sekretaris Jenderal Eksekutif Asosiasi Pemilik dan Pilot Pesawat Udara Tiongkok (CMG)
Yunnan, Radio Bharata Online - Model logistik dan bentuk bisnis baru yang menonjolkan ekonomi dataran rendah telah menikmati pertumbuhan pesat di seluruh Tiongkok sejak awal tahun ini, yang mendorong kemajuan berkelanjutan pembangunan ekonomi berkualitas tinggi di negara tersebut.
Ekonomi dataran rendah mengacu pada spektrum kegiatan ekonomi yang terjadi hingga 1.000 meter di atas permukaan tanah.
Ini termasuk kegiatan kendaraan udara sipil dan nir awak atau unmanned aerial vehicle (UAV), seperti transportasi penumpang, pengiriman kargo, dan operasi penerbangan dataran rendah.
Bagi pemilik pertanian di Prefektur Otonomi Nujiang Lisu di Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok, mereka menyambut musim puncak untuk memanen tanaman komersial dan buah-buahan liar, dengan penerbangan pesawat nirawak menggantikan pekerjaan manusia di beberapa titik, terutama di medan yang berbeda.
Dengan dukungan otoritas penerbangan sipil setempat, pesawat nirawak kargo diperkenalkan untuk pertama kalinya guna membantu mengatasi tantangan transportasi di daerah dataran tinggi.
"Kami telah menyiapkan total lima pesawat nirawak, dengan yang terbesar mampu membawa beban hingga 240 kilogram dan terbang pada ketinggian 3.500 meter," kata Jiang Mouyu, Sekretaris Jenderal Eksekutif Asosiasi Pemilik dan Pilot Pesawat Udara Tiongkok.
Dengan bantuan lima pesawat nirawak tersebut, penanam kapulaga merah Feng Liming berhasil mengangkut 1.000 kilogram buah yang baru dipetik dari ketinggian sekitar 1.900 meter ke pusat distribusi pada ketinggian 1.600 meter, semuanya dalam waktu kurang dari setengah hari.
"Saya memetik lebih dari 1.000 kg buah, dan pesawat nirawak membantu saya menghemat lebih dari 600 yuan (sekitar 1,3 juta rupiah) dalam hal biaya transportasi," kata Feng.
Pada saat yang sama, transfer udara ke udara, model kargo udara baru, telah mulai berakar di seluruh Tiongkok.
Dengan memungkinkan kargo dipindahkan antarpenerbangan tanpa perlu penanganan darat, model ini mengurangi waktu transit dan mempercepat pengiriman sekaligus menurunkan biaya operasional bagi maskapai penerbangan dan pengirim barang.
Kargo dapat dipindahkan antarpenerbangan di bandara perantara sehingga dapat melanjutkan perjalanan ke tujuan internasional tanpa perlu melalui bea cukai di titik pemindahan.
Sementara itu, perusahaan dapat memanfaatkan pemindahan udara ke udara untuk memperluas jangkauan mereka, menghubungkan produsen di satu negara dengan konsumen di negara lain sehingga meningkatkan peluang perdagangan.
"Sejak layanan pemindahan udara ke udara pertama kali diluncurkan pada bulan Agustus, kami telah berhasil melakukan lebih dari 1.000 pengiriman pemindahan udara ke udara internasional. Hingga bulan November, volume barang yang dipindahkan melalui model ini mencapai 2.000 ton," kata Zuo Limin, seorang pejabat di Bandara Internasional Ezhou Huahu di Provinsi Hubei, Tiongkok bagian tengah.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
