Rabu, 11 Januari 2023 11:27:9 WIB
Bloomberg Heran Saat Ini Anak Muda Tak Suka ke Kantor
Ekonomi
AP Wira
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023).(YouTube Kemenkeu RI.)
JAKARTA, Radio Bharata Online- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita tentang pertemuannya dengan Michael Bloomberg saat di Amerika Serikat (AS), yang salah satu topik pembahasannya adalah mengenai anak muda masa kini tidak suka pergi ke kantor.
Bloomberg merupakan miliarder dan pengusaha asal AS, serta mantan Wali Kota New York (2002-2013). Sri Mulyani mengungkapkan, Bloomberg yang kini berusia 80 tahun mengaku tak memahami gaya hidup anak muda yang enggan bekerja dari kantor, bahkan lebih senang berkerja dari rumah.
"Waktu saya di Amerika ketemu sama Bloomberg, dia mengatakan, 'Saya enggak mengerti kenapa anak-anak muda sekarang itu enggak suka pergi ke kantor, mereka lebih suka di rumah ibunya'," ujar Sri Mulyani dalam acara CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023).
Bendahara negara itu pun membagikan pandangannya tentang fenomena yang tak dimengerti Bloomberg. Menurut dia, hal itu tak lepas dari perubahan gaya hidup akibat pandemi Covid-19. Sri Mulyani menyebut manusia melakukan "hibernasi" selama masa pandemi, alias lebih banyak berdiam di rumah atau di satu tempat.
Semua aktivitas bisa dilakukan di rumah, mulai dari ibadah, sekolah, bahkan bekerja. Kondisi itu yang membuat kantor tak lagi familiar untuk bekerja, terlebih bagi para generasi muda. Maka, tak aneh ketika pandemi terkendali dan aktivitas mulai pulih, anak muda justru tak nyaman bekerja di kantor.
"Kita semua hibernasi, ada di ruang, di bunker, di rumah masing-masing. Suddenly (tiba-tiba) kantor itu menjadi tempat yang tidak familiar, you need to adjust again (pengusaha perlu penyesuaian lagi)," jelasnya.
Seperti disitat dari Kompas.com, Sri Mulyani menekankan bahwa itulah gap yang terjadi antargenerasi. Ketika generasi baby boomer sebelumnya terbiasa bekerja dari kantor, tetapi tidak bagi generasi muda saat ini yang sudah terbiasa dan nyaman bekerja di berbagai tempat, selain kantor.
"Jadi memang ada generation gap. Tiga tahun sesudah hibernasi, dan ketika kita merasa confidence ditemukannya vaksin, dilakukanlah vaksinasi booster, dan memulai aktivitas ekonomi lagi, ternyata enggak semuanya kembali secara mulus dan lancar," ujarnya
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB