Selasa, 14 Februari 2023 10:46:55 WIB
Arab Saudi Ingin Gabung BRICS dan Organisasi Kerja Sama Shanghai
International
AP Wira
KTT BRICS 2014 (kiri) dan Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Liga Arab di Arab Saudi pada Desember 2022 (kanan). Foto/geopoliticaleconomy.com
RIYADH, Radio Bharata Online - Arab Saudi dikabarkan tertarik bergabung dengan kelompok BRICS yang terdiri dari lima ekonomi berkembang utama dunia, serta Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO). Hal tersebut diungkapkan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Arab Saudi Sergey Kozlov.
Lima negara BRICS yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan saat ini menyumbang lebih dari 40% populasi dunia dan hampir seperempat dari PDB global. Sementara itu, Organisasi Kerja Sama Shanghai yang dipimpin China dan Rusia, blok keamanan regional, memasukkan kekuatan besar seperti India ke dalam jajarannya.
“Sebagai bagian dari diversifikasi kebijakan luar negeri kerajaan, Arab Saudi ingin bergabung dengan asosiasi internasional seperti SCO dan BRICS,” ungkap Kozlov pada Minggu (12/2/2023) dalam wawancara dengan RIA Novosti.
Menurut duta besar Rusia untuk Arab Saudi Sergey Kozlov, kemungkinan keanggotaan negara Teluk di SCO sedang dibahas secara aktif, sementara gagasan bergabung dengan BRICS sedang dipertimbangkan.
“Secara umum, kesediaan mitra Saudi (kami) untuk menjadi bagian terintegrasi dari organisasi multilateral ini, terutama SCO, tampaknya memiliki prospek yang bagus,” papar Kozlov.
Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan "lebih dari selusin" negara telah menyatakan minatnya masuk ke dalam kelompok BRICS.
Aljazair, Argentina, dan Iran dilaporkan telah meminta bergabung dengan BRICS, sementara Bangladesh, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Uruguay adalah anggota New Development Bank (Bank Pembangunan Baru). Aksesi potensial Argentina didukung China menurut beberapa sumber. Bahrain, Bangladesh, Indonesia, Mesir, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Suriah, Turki, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan Zimbabwe juga telah menunjukkan minat menjadi anggota BRICS.
SINDOnews
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB