Rabu, 29 November 2023 10:23:0 WIB

Sebuah laporan industri menunjukkan bahwa pasar smartphone yang dapat dilipat telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa di Tiongkok

Teknologi

Eko Satrio Wibowo

Shenzhen, Radio Bharata Online - Menurut George Zhao Ming, CEO merek ponsel terkemuka asal Tiongkok, Honor, ponsel yang dapat dilipat adalah masa depan untuk ponsel pintar dan menawarkan solusi yang fleksibel untuk memenuhi permintaan pengguna yang terus berubah.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan China Global Television Network (CGTN) di pusat teknologi Tiongkok selatan, Shenzhen, Zhao menguraikan harapannya untuk industri yang berubah dengan cepat dan yakin Honor memiliki posisi yang baik di pasar Tiongkok yang sangat kompetitif, di mana terdapat lebih dari satu miliar pengguna ponsel.

Sektor ponsel pintar sedang mengalami evolusi yang berkelanjutan karena perusahaan teknologi terkemuka berupaya memperkenalkan desain dan fitur baru untuk memikat konsumen, dan tampaknya konsep ponsel lipat adalah tren terbaru yang mulai populer.

Sebuah laporan industri menunjukkan bahwa pasar smartphone yang dapat dilipat telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa di Tiongkok, dengan pengiriman melonjak sebesar 173 persen dari tahun ke tahun pada kuartal kedua tahun ini.

Meskipun mengakui tantangan yang terkait dengan memproduksi smartphone yang kompleks ini, Zhao menyatakan optimisme bahwa perusahaannya berada di depan permainan dan percaya bahwa ponsel yang dapat dilipat cukup fleksibel untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan, terutama karena kecerdasan buatan (AI) menjadi bagian yang lebih menonjol dalam kehidupan manusia.

"Menurut saya, ponsel lipat adalah peluang besar untuk masa depan. Saat ini (ketika) kita menggunakan smartphone, ukurannya lebih kecil dan [perangkat keras yang] menyediakan beberapa fungsi, sangat solid. Tetapi untuk masa depan, kemampuan AI, Anda memiliki lebih banyak data, Anda memiliki banyak persyaratan tampilan, tetapi hari ini ponsel yang dapat dilipat dapat memberikan solusi yang fleksibel," katanya.

Pabrik Honor di Shenzhen memiliki lini produksi tercanggih di dunia, dengan 80 persen proses produksi dilakukan secara otomatis. Zhao menyebutkan fokus perusahaan dalam memanfaatkan teknologi AI untuk mengelola berbagai aspek, termasuk dalam perencanaan, produksi, logistik, dan pengiriman ke pasar.

"Saya dapat mengatakan bahwa ini adalah lini produksi yang paling canggih di seluruh dunia. Itu baru hari ini, jadi kami juga tahu bahwa kami perlu meningkatkan kemampuan otomatis dan prosesnya. Perencanaan, manufaktur, logistik, dan juga pengiriman ke pasar, semua hal semacam ini kami menggunakan teknologi AI untuk merencanakan atau mengelola semua hal ini," katanya.

Zhao mengaitkan kekuatan Honor dengan timnya yang terdiri dari lebih dari 8.000 insinyur dan ilmuwan yang berdedikasi yang berfokus pada penelitian dan pengembangan, yang memungkinkan perusahaan untuk terus meningkatkan manufaktur dan perangkat lunak ponsel mereka. Dia mencatat bahwa perusahaan kembali menikmati pangsa pasar terbesar di Tiongkok selama kuartal ketiga, dan menekankan bahwa penekanan Honor pada inovasi adalah yang membuatnya tetap unggul.

"Untuk smartphone, mereka memiliki teknologi yang berbeda. Misalnya, mereka memiliki teknologi kamera, telekomunikasi, juga kemampuan AI dan sistem catu daya. Semua jenis sistem ini digabungkan menjadi sebuah smartphone. Jadi, para insinyur kami bekerja di berbagai bidang untuk mempertimbangkan bagaimana menyediakan teknologi APP yang terdepan bagi pelanggan kami. Inovasi-inovasi tersebut sangat membantu kami, membantu kami memenangkan dukungan pelanggan. Pada Q3, pangsa pasar kami di Tiongkok adalah 19,3 persen dan kami berada di peringkat pertama. Masa depan masih bergantung pada inovasi," katanya.

Komentar