Minggu, 12 Februari 2023 10:32:33 WIB
Rivalitas di Kawasan Indo-Pasifik meningkat, Menlu: RI Khawatir Dapat Jadi Konflik Terbuka
Indonesia
AP Wira
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam konferensi pers secara daring pasca pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-15 di Bali, Kamis (8/12/2022). (Dok. Zoom Kementerian Luar Negeri)
JAKARTA, Radio Bharata Online – Ketika menghadiri pertemuan bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong dan Menhan Australia Richard Marles pada pekan ini. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, Indonesia sangat khawatir terhadap meningkatnya rivalitas di kawasan.
Menurut Retno Marsudi, pertemuan itu memiliki arti yang sangat penting bagi Indonesia dan Australia. Sebab, membahas isu strategis politik luar negeri serta pertahanan dan keamanan baik yang sifatnya bilateral maupun kawasan dan dunia. Termasuk, soal komitmen Indonesia-Australia pada pembebasan kawasan dari senjata nuklir.
Retno mengungkapkan, pihaknya terus mengajak Australia agar dapat bersama-sama menjadi positive force dalam menjaga kawasan indo-pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera. Di sisi lain, ia mengatakan, Indonesia menyampaikan kembali cara pandang soal Indo-Pasifik yang mengedepankan kerja sama inklusif di bidang ekonomi dan pembangunan.
Indonesia menekankan pentingnya sinergi implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) yang akan menjadi salah satu pilar utama keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
Hal kedua yang disampaikannya dalam pertemuan adalah pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982. Sehingga, laut menjadi kekuatan yang mendukung perdamaian dan kemakmuran. Menurutnya, situasi kondusif juga harus diciptakan oleh semua pihak di Laut Tiongkok Selatan. Retno lantas mengungkapkan, dalam pertemuan itu Indonesia menekankan pentingnya mengatasi tantangan maritim non-tradisional, khususnya human trafficking dan IUU fishing.
"Di sinilah pentingnya mekanisme kerja sama Kawasan, seperti Bali Process yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Australia," katanya.
(Kompascom)
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB