Senin, 29 Maret 2021 5:42:58 WIB

Pemberontak Diserang Balik, Warga Myanmar Kabur ke Thailand
Sosial Budaya

Kinar Lestari - Bharata Online

banner

Ilustrasi jet tempur Angkatan Bersenjata Myanmar. (REUTERS/STRINGER)

Sekitar 3.000 penduduk desa di negara bagian Karen, Myanmar, kabur ke Thailand pada Minggu (28/3) pekan lalu menghindari serangan Angkatan Udara kepada pemberontak.

Menurut Organisasi Wanita Karen, militer Myanmar menggelar serangan udara di lima wilayah di distrik Mutraw, dekat perbatasan, termasuk kamp pengungsian.

"Saat ini, penduduk desa bersembunyi di hutan saat lebih dari 3.000 orang menyeberang ke Thailand untuk berlindung," terang kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Senin (29/3).

Berdasarkan laporan stasiun televisi Thailand, PBS, sebanyak 3.000 pengungsi dari Myanmar tiba di negara itu. Namun, pemerintah Thailand belum memberikan keterangan apapun mengenai eksodus warga Myanmar itu.

Pada Sabtu (27/3) militer Myanmar di Karen menggelar serangan udara terhadap kelompok pemberontak setempat.

Menurut keterangan Pendiri Free Burma Rangers, David Eubank, sebanyak dua anggota pemberontak Serikat Nasional Karen (KNU) tewas akibat serangan udara itu.

Tak hanya itu, tiga warga sipil juga dilaporkan tewas di sebuah desa yang dikuasai pemberontak Karen.

"Kami tidak pernah mengalami serangan udara di sana selama lebih dari 20 tahun," kata Eubank.

"Kedua, ini terjadi pada malam hari, jadi kemampuan militer Burma meningkat dengan bantuan Rusia dan China serta negara-negara lain, dan itu mematikan," imbuhnya.

KNU mengatakan sebelumnya mereka menyerbu pos militer dekat perbatasan, yang menewaskan 10 orang.

Korban tewas terus berjatuhan sejak kudeta 1 Februari di Myanmar. Kondisi itu juga membuat frekuensi kontak senjata antara militer dan sejumlah kelompok pemberontak di negara itu meningkat.

Hingga kini, menurut catatan Lembaga Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) per Minggu (28/3) jumlah korban tewas mencapai 459 orang, sementara yang ditangkap sebanyak 2559.http://cnnindonesia.com

Komentar

Berita Lainnya

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya

Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

banner
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya

Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

banner