BEIJING, Radio Bharata Online - Tiongkok sedang membuat kemajuan dalam proses legislasi rancangan undang-undang (RUU) lingkungan. Tiga bagian RUU tersebut telah diserahkan pada hari Senin, kepada sidang Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC), badan legislatif tertinggi Tiongkok, untuk putaran pembahasan baru.
Rancangan undang-undang tersebut terdiri dari lima bagian. Diantaranya, tiga bagian yang diserahkan untuk dibahas oleh para anggota parlemen selama sidang tersebut, masing-masing mencakup bagian tentang ketentuan umum, dan dua bagian lainnya tentang perlindungan ekologi serta pembangunan hijau, dan rendah karbon.
Bagian mengenai ketentuan umum, menguraikan prinsip-prinsip hukum yang penting, dan sistem hukum yang fundamental, komprehensif, dan universal di bidang lingkungan ekologi.
Sedangkan bagian mengenai perlindungan ekologi, memberikan penekanan yang lebih besar pada konsep baru "perlindungan sistem". Misalnya, draf kedua kode tersebut menetapkan, bahwa penghijauan perkotaan dan pedesaan, harus disesuaikan dengan kondisi setempat, melalui pemilihan spesies pohon dan rumput secara ilmiah untuk penghijauan. Draf ini menekankan pentingnya penguatan pemantauan dan penilaian, untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Sesuai dengan saran yang relevan, bagian pembangunan hijau dan rendah karbon dari draf kedua, berupaya untuk menekankan daur ulang dan pemanfaatan limbah di semua bidang. Draf ini juga mengadvokasi penerapan teknologi dan peralatan canggih oleh perusahaan terkait, untuk meningkatkan kemampuan daur ulang dan pemrosesan, demi pemanfaatan yang lebih baik. Draf ini juga mendorong promosi dan penggunaan bahan daur ulang.
Tiongkok menyerahkan draf kode lingkungan kepada Komite Tetap NPC untuk pembacaan pertama pada April 2025. Setelah diadopsi, draf ini akan menjadi kode hukum formal kedua Tiongkok, setelah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang diadopsi pada tahun 2020. (Xinhua)