Jumat, 7 April 2023 8:44:24 WIB

Pengamat: Sanksi Ringan FIFA Bukti Indonesia Negara Penting
Olahraga

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Indonesia hanya mendapat sanksi ringan dari FIFA usai batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. (ANTARA FOTO/Rizal Hanafi)

Radio Bharata Online - Pengamat sepak bola nasional, Muhamad Kusnaeni, menyebut keputusan FIFA yang hanya memberi sanksi ringan membuktikan Indonesia sebagai negara penting bagi otoritas sepak bola dunia itu.
"Kita patut bersyukur FIFA hanya menjatuhkan sanksi administratif ringan pascabatalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Kita cuma dilarang memanfaatkan untuk sementara dana bantuan dari FIFA," ujar Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com.

"Ini menunjukkan FIFA paham apa yang terjadi di balik dinamika persiapan Piala Dunia U-20 yang akhirnya batal digelar di Indonesia. Indonesia tidak pernah menolak dan mengembalikan mandat kepada FIFA. Hanya saja, FIFA menganggap Indonesia belum siap menjalankan peran sebagai tuan rumah. Itu dua hal yang berbeda," sambung Kusnaeni.

FIFA hanya memberi sanksi pembekuan dana FIFA Forward untuk Indonesia setelah dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sebelumnya ada ketakutan Indonesia akan mendapat sanksi berat karena gagal menjaga perjanjian sebagai tuan rumah.

Kusnaeni menganggap keputusan FIFA yang hanya memberi sanksi ringan untuk Indonesia membuktikan FIFA melihat Indonesia sebagai negara sepak bola yang penting.

"Sanksi ringan ini juga menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia adalah negara penting. Dengan sekitar 190 juta penggemar sepak bola dan umumnya fanatik, FIFA menyadari peran krusial Indonesia bagi masa depan sepak bola secara global," kata Kusnaeni, dikutip dari CNN Indonesia.com.

"Bagi FIFA, masa depan sepak bola ada di Asia dan selanjutnya Afrika. Maka posisi Indonesia dengan ratusan juta penggemar sepak bolanya yang militan adalah aset yang harus dijaga dan dirawat secara hati-hati," ucap Kusnaeni.

Sementara itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersyukur Indonesia hanya mendapat sanksi dari FIFA. Erick menganggap hukuman ini 'kartu kuning' dari FIFA untuk Indonesia.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA. Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," ujar Erick.

 

Komentar

Berita Lainnya

Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 13:40:25 WIB

banner