Rabu, 21 Oktober 2020 7:44:15 WIB
111 Orang Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Vietnam, 20 Hilang
Sosial Budaya
Agsan Prawira
Vietnam dilanda banjir dan tanah longsor (AFP Photo)
Hanoi -
Lebih dari 100 orang tewas dan 20 orang lainnya hilang di Vietnam tengah setelah beberapa minggu dilanda banjir dan tanah longsor yang parah. Bencana ini melanda saat negara itu bersiap menghadapi badai lain akhir pekan ini.
Dilansir, AFP, Rabu (21/10/2020) sekitar 178.000 rumah terendam banjir, menurut Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Badan amal tersebut mengatakan, jalan-jalan, infrastruktur dan tanaman di wilayah Vietnam tengah juga telah hancur akibat banjir. Badan tersebut mengingatkan bahwa ratusan ribu orang akan membutuhkan perumahan dan dukungan finansial dalam beberapa minggu mendatang.
Nguyen Thi Xuan Thu dari Masyarakat Palang Merah Vietnam mengatakan banjir ini adalah "salah satu yang terburuk yang pernah mereka lihat dalam beberapa dekade".
Otoritas manajemen bencana menyatakan, sedikitnya 111 orang telah tewas, sementara hampir 200.000 orang telah dievakuasi.
Di antara mereka yang tewas adalah 22 tentara yang tertelan tanah longsor besar di provinsi Quang Tri, dan 13 anggota tim penyelamat yang berusaha menyelamatkan para pekerja dari pembangkit listrik tenaga air.
Tim pencari saat ini masih berusaha menemukan 15 pekerja pabrik yang hilang, yang juga terjebak dalam tanah longsor.
Meskipun banjir mulai surut di beberapa daerah, foto-foto di media pemerintah menunjukkan banyak desa masih terendam banjir dan sebuah rumah sakit mengalami banjir parah di Quang Binh, dengan genangan air di sekitar tempat-tempat tidurnya.
Hujan yang lebih lebat diperkirakan akan melanda daerah itu selama akhir pekan saat Badai Saudel bertiup dari Laut China Selatan.
Vietnam sering kali dilanda cuaca buruk di musim hujan antara Juni dan November, dan provinsi-provinsi pantai di Vietnam tengah adalah daerah yang paling terpengaruh.
Kantor Statistik Umum menyatakan, lebih dari 130 orang dilaporkan tewas atau hilang dalam bencana alam di negeri itu tahun lalu.
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB