Rabu, 12 Juli 2023 10:24:4 WIB

Tim ekspedisi menyelesaikan investigasi yang menangani area utama di Samudra dan di Benua Antartika
Teknologi

Endro

banner

Kapal pemecah es kutub dan kapal penelitian ilmiah Tiongkok yang dikembangkan secara independen, Xuelong 2, atau Snow Dragon 2, berlabuh di Shanghai pada 10 Juli 2023. Kapal tersebut sedang mempersiapkan ekspedisi Antartika berikutnya, yang berangkat pada 12 Juli 2023. Foto: VCG

Shanghai, Radio Bharata Online – Tiongkok saat ini sedang mempersiapkan ekspedisi Antartika yang ke-40, dan akan meluncurkan eksplorasi Samudra Arktik ke-13.

Menteri Sumber Daya Alam Tiongkok,  Wang Guanghua, pada konfrensi pers mengatakan, bahwa tim ekspedisi ilmiah Antartika Tiongkok telah berhasil menyelesaikan ekspedisi ke-39, dan menarik pulang penelitian kapal pemecah es Snow Dragon, dan Snow Dragon 2 pada bulan April.

Snow Dragon 2 saat berita ini dirilis, sedang dipersiapkan untuk berangkat dari Shanghai, untuk melakukan ekspedisi ilmiah yang ke-13 di Samudra Arktik Kutub Utara, pada hari Rabu.

Wang mengatakan, di bidang penelitian kutub dan laut dalam, kemajuan yang solid telah dicapai dalam membangun Bank Gen Laut Dalam Nasional, Pusat Data Besar Laut Dalam, dan Galeri Sampel Spesimen.  Tiongkok terus meningkatkan pengamatan kutub nasional, dan mempercepat pembangunan Stasiun Penelitian Antartika kelima. Tiongkok saat ini memiliki empat stasiun penelitian Antartika.

Sebelumnya, selama 163 hari dari Oktober 2022 hingga April 2023, ekspedisi Antartika ke-39 Tiongkok berfokus pada respons dan umpan balik dari area utama di Samudra Antartika, terhadap dampak perubahan iklim.  Tim ekspedisi menyelesaikan investigasi yang menangani area utama di Samudra dan di Benua Antartika, serta pemantauan lingkungan es dan salju, pengamatan astronomi, dan eksplorasi medan sub-glasial, di stasiun sepanjang Stasiun Zhongshan hingga transek Dome A di Antartika, dan di wilayah Princess Elizabeth Land di Antartika Timur.

Pada bulan April lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengecam media Barat, yang mengklaim Tiongkok berpotensi menggunakan stasiun Antartika untuk tujuan pengawasan.  Menurut Juru Bicara Kemenlu, pembangunan stasiun baru sepenuhnya sesuai dengan aturan internasional, dan akan meningkatkan pengetahuan manusia tentang Antartika, sambil mempromosikan pembangunan berkelanjutan di kawasan itu. (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya