Jumat, 9 Juni 2023 13:27:34 WIB

Permintaan Meningkat, Produsen Litium Karbonat Tiongkok Kebanjiran Pesanan
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Zhong Yufeng, kepala produksi perusahaan litium karbonat yang berbasis di Kota Ganzhou (CMG)

Ganzhou, Radio Bharata Online - Produsen litium karbonat Tiongkok telah dibanjiri pesanan selama beberapa bulan terakhir karena permintaan meningkat untuk bahan baku yang digunakan untuk membuat baterai isi ulang tersebut.

Salah satu perusahaan litium karbonat yang berbasis di Kota Ganzhou, di Provinsi Jiangxi, Tiongkok timur, mengatakan permintaan mengalami peningkatan yang sangat luar biasa sehingga mereka harus menolak beberapa pesanan karena kapasitas produksi yang terbatas.

"Pabrik kami telah beroperasi dengan kapasitas penuh sejak akhir liburan Hari Buruh. Seiring dengan kenaikan harga, banyak perusahaan mencoba menugaskan kami untuk memproses produk untuk mereka. Kami tidak dapat menangani semua permintaan seperti itu saat ini," kata Zhong Yufeng, kepala produksi perusahaan tersebut.

Bangkitnya permintaan tersebut telah membantu banyak produsen mengurangi persediaan yang menumpuk di tengah penurunan harga lithium karbonat yang dimulai akhir tahun lalu.

"Pengiriman telah meningkat sejak liburan Hari Buruh. Kami sekarang mengirimkan lebih dari dua atau tiga truk produk setiap hari, dengan persediaan nol. Produk yang baru diproduksi dikemas dan dikirim dalam 12 jam," ungkap Zhong Jianyue, kepala produksi di perusahaan lithium karbonat lain di Ganzhou.

Dan bukan hanya produsen litium karbonat yang mengalami peningkatan. Pemasok bahan anoda Tiongkok untuk baterai lithium-ion juga telah meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang membengkak.

"Pada kuartal pertama, output dan penjualan kami turun 60 hingga 70 persen dari kuartal sebelumnya. Pada akhir April dan Mei, output dan penjualan melonjak sekitar 60 persen ke tingkat yang sebanding dengan yang terlihat pada kuartal keempat tahun lalu," ujar Hu Wei, kepala produsen bahan anoda di Yichun, kota lain di Jiangxi.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner