Rabu, 30 Juni 2021 7:19:5 WIB
Sin Po, Koran Pertama Tionghoa Berbahasa Indonesia
Sosial Budaya
Agsan
Ilustrasi Surat Kabar Sin Po
Jakarta, Bolong.id– Sin Po (æ–°å ±) adalah surat kabar Tionghoa berbahasa Melayu yang terbit sejak 1910 hingga tahun 1965. Sin Po artinya surat kabar baru. Berorientasi pada nasionalisme Tiongkok, juga perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sin Po pertama kali terbit sebagai surat kabar mingguan pada Oktober 1910 di Jakarta, dan berubah menjadi surat kabar harian dua tahun kemudian.
Pada 12 Februari 1921, Sin Po mulai menerbitkan edisi bahasa Mandarin, Sin Po Chineesche Editie. Surat kabar edisi bahasa melayu diperuntukkan bagi kaum peranakan, sedangkan edisi berbahasa Mandarin untuk golongan totok.
Sejak Mei 1926, Sin Po telah mempelopori penggunaan kata ‘Indonesia’, untuk menggantikan kata ‘Hindia Belanda’, menggunakan kata ‘warga indonesia’ atau ‘bangsa indonesia’ untuk menggantikan kata ‘Inlander’.
Koran-koran bumiputera juga mulai menggunakan sebutan’ Tionghoa’ untuk menggantikan kata ‘Cina’, dan menggunakan ‘Tiongkok’ untuk menyebut negara asal.
Inisiatif ini kemudian banyak digunakan oleh surat kabar lainnya, dan menjadi lazim ditemukan di surat kabar Belanda. Sin Po juga mulai menggunakan kata ‘Bahasa Indonesia’ untuk menyebut ‘Bahasa Melayu’ setelah diproklamasikannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Selain itu, Sin Po juga merupakan satu-satunya surat kabar yang bersedia untuk menyiarkan lagu Indonesia Raya gubahan Wage Rudolf Supratman ketika media lain tidak berani memuat lagu kebangsaan Indonesia tersebut.
Saat itu W.R Supratman mendatangi kantor Sin Po dan memainkan biola, menyanyikan larik-larik lagu tersebut.
Namun, surat kabar ini kemudian terlibat dalam polemik karena sikap politiknya dan dianggap tidak berkontribusi terhadap pergerakan nasional.
Sebelumnya, Sin Po sempat mengubah namanya menjadi Warta Bhakti pada 1960-an karena aturan pemerintah. Namun pada era Orde Baru, Sinpo kemudian dianggap sebagai simpatisan PKI dan terlibat dalam G30S 1965, dan dilarang terbit sejak 1 Oktober 1965.
Kini, Sin Po dapat diakses secara digital setelah didigitalisasi oleh Monash University di Melbourne. Versi digital ini telah diluncurkan pada 25 Oktober 2018. Koleksi digital tersebut dapat diakses di https://repository.monash.edu/collections/show/117. (*)
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB
TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB
Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB
Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB
Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB
Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB
Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB
80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB
Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB
Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB
Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB
Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB
Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB
Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB