Rabu, 21 Desember 2022 9:44:14 WIB
Di tengah Provokasi AS dan Jepang, Tiongkok dan Rusia Akan Menggelar Latihan Angkatan Laut Bersama
International
Endro
Armada angkatan laut Tiongkok yang ikut serta dalam latihan militer Laut Bersama Tiongkok-Rusia 2022, menimbang jangkar dari pelabuhan militer di Zhoushan, Provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur pada 20 Desember 2022.
BEIJING, Radio Bharata Online – Tiongkok dan Rusia akan mengadakan latihan angkatan laut bersama selama seminggu, di Laut Tiongkok Timur mulai hari Rabu (21/12). Latihan bersama ini menurut para analis militer, merupakan langkah yang menunjukkan kemampuan kedua negara, dalam mengatasi ancaman keamanan maritim, dan menjaga stabilitas pada saat yang rumit ketika perang.
Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok dalam siaran pers pada hari Selasa mengatakan, berdasarkan jadwal kerja sama militer tahunan antara angkatan bersenjata Tiongkok dan Rusia, angkatan laut kedua negara akan menggelar latihan militer Joint Sea 2022, di perairan timur garis pantai, yang membentang dari Zhoushan hingga Taizhou, Provinsi Zhejiang Tiongkok Timur dari 21 hingga 27 Desember.
Latihan bersama bertujuan untuk menunjukkan tekad dan kemampuan kedua pihak, dalam memperkuat upaya untuk bersama-sama menangani ancaman keamanan maritim, serta menjaga perdamaian dan stabilitas internasional dan regional, dan untuk lebih memperdalam kemitraan koordinasi strategis komprehensif Tiongkok-Rusia di era baru.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam siaran pers pada hari Senin mengatakan, tujuan utama dari latihan tersebut adalah untuk memperkuat kerja sama angkatan laut kedua negara, dan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.
Latihan bersama terbaru, yang diadakan di Laut China Timur yang berdekatan dengan pulau Taiwan dan Jepang, dilakukan pada saat Jepang baru-baru ini merevisi strategi pertahanannya, melepaskan diri dari prinsip pascaperang yang hanya membela diri, dan menyatakan rencana untuk memiliki serangan pendahuluan, berupa kemampuan rudal jelajah.
Selain itu, pejabat Barat yang terus-menerus mengunjungi Provinsi Taiwan untuk memprovokasi Tiongkok, dan penjualan senjata AS ke pulau itu, membuat ketegangan di Selat Taiwan tetap tinggi. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB