Kamis, 16 Maret 2023 11:34:8 WIB
Berton-ton Uranium hilang dari Situs Libya
International
Endro
Logo Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terlihat di kantor pusat organisasi di Wina, Austria, 6 Maret 2023. REUTERS/Leonhard Foeger/File Foto
WINA, Radio Bharata Online - Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) mengatakan, sekitar 2,3 ton uranium alami telah hilang dari sebuah situs di Libya yang tidak berada di bawah kendali pemerintah.
Kepala IAEA Rafael Grossi, kepada negara-negara anggotanya pada minggu ini mengatakan, para inspektur melaporkan hilangnya 10 drum berisi konsentrat bijih uranium di Libya.
Menurut kantor berita Reuters dan Agence France-Presse, IAEA akan melakukan kegiatan lebih lanjut untuk mengklarifikasi hiliangnya bahan nuklir dari lokasinya , tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Hilangnya pengetahuan tentang lokasi bahan nuklir saat ini dapat menimbulkan risiko radiologis serta masalah keamanan nuklir.
Pada tahun 2003, Libya di bawah pemimpin Muammar Gaddafi mewariskan program senjata nuklir, kimia, dan biologi setelah diskusi rahasia dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Rezim Gaddafi telah memperoleh sistem sentrifugal yang dapat memperkaya uranium, serta merancang informasi untuk bom nuklir, meskipun negara tersebut hanya membuat sedikit kemajuan dalam menciptakan senjata nuklir.
Sejak pemberontakan yang didukung NATO dan jatuhnya Gaddafi pada tahun 2011, negara tersebut dilanda krisis politik dan persaingan milisi, yang membentuk aliansi berlawanan yang didukung oleh kekuatan asing. Kontrol politik di negara itu tetap terbagi antara pemerintah sementara di ibu kota Tripoli di barat, dan satu lagi di timur yang didukung oleh orang kuat militer Khalifa Haftar. (Al Jazeera)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB