Kamis, 16 Februari 2023 10:22:30 WIB
Mengenal Sejarah Grup Legendaris Koes Plus
Sosial Budaya
Endro

Tony, Yon, Yok dan Mury (Ragam Info)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Koes Plus adalah grup musik legendaris asal Indonesia yang terkenal pada era 60-an hingga awal 80-an. Grup musik ini terdiri dari empat bersaudara: Yon Koeswoyo (vokal, gitar), Tonny Koeswoyo (vokal, bass), Nomo Koeswoyo (vokal, gitar), dan Yok Koeswoyo (vokal, drum). Berikut ini adalah sejarah Koes Plus dari awal hingga akhir karir mereka.
Awal Karir
Koes Plus awalnya bernama Koes Bersaudara, yang terbentuk pada tahun 1957 di Yogyakarta. Saat itu, mereka hanya bermain musik di acara-acara kecil di sekitar Yogyakarta. Namun, pada tahun 1960, Koes Bersaudara memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan mencoba peruntungan di sana.
Di Jakarta, Koes Bersaudara mulai dikenal luas setelah tampil di acara musik di Hotel Indonesia. Mereka mulai menciptakan lagu-lagu sendiri dan merekamnya di bawah label Remaco. Lagu-lagu mereka yang terkenal pada masa itu antara lain "Muda Mudi", "Bis Sekolah", dan "Diana".
Kesuksesan
Pada tahun 1965, Koes Bersaudara berganti nama menjadi Koes Plus. Grup musik ini semakin terkenal setelah merilis album "To the So Called the Guilties" pada tahun 1967. Album ini berisi lagu-lagu yang dianggap kontroversial pada masa itu, seperti "Kolam Susu", "Manis dan Sayang", dan "Bujangan". Lagu-lagu ini sangat populer dan membuat Koes Plus semakin terkenal.
Kesuksesan Koes Plus terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Mereka merilis banyak album dan lagu-lagu hits, seperti "Kelelawar", "Kembali", "Mobil Tua", dan "Penyanyi Tua". Koes Plus juga sering tampil di acara-acara musik dan konser di seluruh Indonesia.
Perpecahan
Namun, pada tahun 1976, terjadi perpecahan di antara anggota Koes Plus. Nomo dan Yok Koeswoyo memilih untuk keluar dari grup musik ini dan membentuk grup musik sendiri dengan nama Koes Plus Junior. Sementara itu, Yon dan Tonny Koeswoyo tetap melanjutkan karir mereka sebagai Koes Plus.
Meskipun mengalami perpecahan, Koes Plus Junior juga meraih kesuksesan dengan lagu-lagu seperti "Bis Kota" dan "Andaikan Kau Datang". Namun, pada tahun 1984, Nomo dan Yok Koeswoyo memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yon dan Tonny Koeswoyo di Koes Plus.
Akhir Karir
Koes Plus terus berkarir hingga awal 2000-an, walaupun jumlah anggotanya sudah berkurang menjadi tiga orang setelah Nomo Koeswoyo meninggal dunia pada tahun 2005. Selama karir mereka, Koes Plus berhasil meraih banyak penghargaan dan menjadi salah satu grup musik legendaris Indonesia yang tidak tergantikan.
Sayangnya, pada tanggal 5 Mei 2007, Yon Koeswoyo, vokalis utama dan pendiri Koes Plus, meninggal dunia akibat penyakit jantung yang dideritanya. Setelah kematian Yon, Tonny dan Yok Koeswoyo memutuskan untuk mengakhiri karir Koes Plus.
Walaupun tidak lagi aktif di dunia musik, Koes Plus tetap dikenang dan dihormati oleh banyak orang Indonesia. Lagu-lagu mereka yang klasik dan nostalgik masih sering diputar dan didengar hingga saat ini.
Itulah sejarah singkat tentang Koes Plus, grup musik legendaris Indonesia yang berhasil menciptakan banyak lagu hits dan meraih kesuksesan di masa lalu. Meskipun kini mereka sudah tidak aktif lagi, karya-karya mereka akan selalu dikenang dan dihargai oleh pecinta musik Indonesia. (ChatGPT)
© Radio Bharata Online
Komentar
Berita Lainnya
Impian Ren Zhe menggabungkan budaya melalui karyanya Sosial Budaya
Selasa, 4 Oktober 2022 17:3:36 WIB

TING BAATAR Delegasi yang mengabdikan diri untuk membantu orang Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 17:36:8 WIB

Kanal Besar Menyaksikan Perubahan Hangzhou dari Pusat Industri Menjadi Permata Budaya Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Demam Bersepeda Perkotaan Mencerminkan Pembangunan Yang direncanakan, Beralih ke Gaya Hidup Hijau Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Bali memperingati Maulid Nabi 1444 H dengan menampilkan Tari Rodat Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pelestarian Lingkungan Sungai Yangtze Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Meningkatnya Populasi panda penangkaran global Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

80 Persen kapas di Petik oleh Mesin Pemanen di Xinjiang Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Musik Tradisional di Kota Es Harbin Daya Tarik Wisata Global Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Transformasi Bekas Kompleks Industri di Liaoning Menjadi Taman Budaya Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Hong Kong Freespace Jazz Fest hadir kembali, menampilkan Jill Vidal, Eugene Pao dan Ted Lo Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Perlindungan Digital Pada Situs Gua Berusia 1600 tahun Di Kota Zhangye Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Situs Warisan Budaya, Memperkokoh Kepercayaan Bangsa Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 8:21:51 WIB

Hari Kota Sedunia dirayakan di Shanghai Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB

Wang Yaping: Impian Terbesarku adalah Kembali Terbang ke Luar Angkasa Sosial Budaya
Jumat, 4 November 2022 18:6:41 WIB
