BEIJING, Radio Bharata Online - Saat chatbot yang diberdayakan dengan kecerdasan buatan, ChatGPT, mendapatkan daya tarik, raksasa teknologi seperti Google dan Baidu telah mengumumkan rencana mereka untuk membuat platform AI serupa.
Namun, banyak perusahaan dan pakar keamanan siber di seluruh dunia telah memperingatkan bahwa ChatGPT dapat menimbulkan ancaman keamanan siber.
Zhang Chao, profesor dari Institute for Network Science and Cyberspace di Tsinghua University, kepada CGTN mengatakan, kerugian terbesar mungkin adalah disinformasi.
Dia mengatakan bahwa ChatGPT cukup kuat untuk menghasilkan paragraf dengan kejelasan dan logika, sehingga sulit bagi orang awam untuk mengetahui apakah konten tersebut nyata.
Dikatakan, ChatGPT dapat disalahgunakan oleh penyerang dunia maya, untuk menulis malware. Model tersebut juga dapat menimbulkan ancaman keamanan yang unik.
Menurut Zhang, dirinya bisa melatihnya dengan memberi pertanyaan tertentu, dan membimbingnya untuk memberikan jawaban yang benar atau salah. Akhirnya, Zhang bisa membuatnya menjadi program yang sedikit jahat, yang memberikan jawaban yang tendensius.
Di sisi lain, ChatGPT dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko, dan bahkan menghasilkan strategi defensif.
Profesor Zhang mencatat, bahwa perkembangan pesat sistem seperti ChatGPT sangat menguntungkan, baik pembela maupun penyerang, membuat konfrontasi menjadi lebih intens. ChatGPT, saat ini sedang digunakan oleh kedua belah pihak.
Zhang mengatakan bahwa ChatGPT telah membuat lompatan generasi. Analogi sederhananya adalah mengatakan bahwa model AI di masa lalu, mungkin setingkat siswa sekolah dasar. Sekarang model AI ini, ChatGPT, sebenarnya setingkat mahasiswa.
Profesor tersebut mengatakan bahwa ChatGPT sekarang memiliki beberapa kemampuan untuk mencerna, dan menulis konten yang terorganisir dan mirip manusia, yang sama sekali tidak dapat dijangkau sebelumnya.
Perbedaannya adalah ChatGPT memiliki jumlah data yang jauh lebih besar. Jika model AI sebelumnya memiliki satu miliar parameter data, maka ChatGPT memiliki ratusan miliar. Dan inovasi lain dari ChatGPT adalah adopsi intervensi manusia.
Beberapa laporan berita mengatakan bahwa perusahaan mempekerjakan ribuan orang untuk melatih model tersebut," katanya. Mereka memperkenalkan proses 'human-in-the-loop' ke dalam model. Oleh karena itu, semua model strategis dapat bekerja jauh lebih baik, daripada hanya sekedar belajar dari data. (CGTN)